Mohon tunggu...
Puisi

Sisa Waktu

5 Maret 2019   10:30 Diperbarui: 5 Maret 2019   11:57 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ade Surya Tawalapi

Jingga jatuh di pelupuk matamu.
Sedang kenangan berayun di
sudut pikiranmu.

Bisu membisik pada angin
yang seketika berhenti
genapkan hening di ujung
kakimu yang gigil menyambut sepi.

Jingga jatuh dari matamu.
Aku ragu, apakah itu amarah
atau sekadar kecewa yang
mencari labuh?

atau cinta yang patah
lantaran sinar surya
memaksa pergi meski kau
tak ingin ditinggal sendiri?

Jingga bergulir dari hidupmu.
Hangat berjinjit menjauhimu.
Tinggallah malam membasuh sepi
serta memeluk maut yang
Menunggu di tepi pagi.

Pekanbaru, 11 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun