Oleh: Ade Surya Tawalapi
Jingga jatuh di pelupuk matamu.
Sedang kenangan berayun di
sudut pikiranmu.
Bisu membisik pada angin
yang seketika berhenti
genapkan hening di ujung
kakimu yang gigil menyambut sepi.
Jingga jatuh dari matamu.
Aku ragu, apakah itu amarah
atau sekadar kecewa yang
mencari labuh?
atau cinta yang patah
lantaran sinar surya
memaksa pergi meski kau
tak ingin ditinggal sendiri?
Jingga bergulir dari hidupmu.
Hangat berjinjit menjauhimu.
Tinggallah malam membasuh sepi
serta memeluk maut yang
Menunggu di tepi pagi.
Pekanbaru, 11 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H