Mohon tunggu...
Komunitas Penulis Berbalas
Komunitas Penulis Berbalas Mohon Tunggu... Guru - Berbalas puisi, cerpen, dan kanal lainnya

Email: komunitasp582@gmail.com Berbalas puisi, cerpen, dan kanal lainnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelopak yang Gugur dalam Hujan

25 Februari 2022   13:03 Diperbarui: 25 Februari 2022   13:04 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis oleh Muthiah Alhasany

Hujan menawarkan resah di antara pagi yang merintih perlahan.
Sementara kelopak bunga enggan berguguran.
Memendam kerinduan tak bertuan.
Dalam senyap, gigil pilu membuncah bertebaran.

Ah sudahlah, mimpi telah lama sirna.
Tertelan garangnya sang Surya.
Hingga terjatuh dalam pelukan senja
Telah punah segala daya

Biarlah bunga melayu dimakan masa
Hanya tersisa kenangan tanpa rasa
Hingga doa-doa melayang ke angkasa
Sebuah penantian di ujung usia

***
Profil Muthiah Alhasany

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun