Ditulis oleh Rahab GanendraÂ
Kertas kumal.
Lusuh
Aku tak berdaya menggoreskan tinta cinta lebih
Atau karena rasa yang entah lesap bahkan mati
Tuhan!
Yang benar saja.
Aku bahkan hanya mampu sekadar janjikan malam romantis
seperti mabuk bercintanya burung sejoli di dahan tua
Aku bagai sekadar raja gombal, pembisik di telinga sela polos mawar-mawar
yang mabuk kepayang
Aku hanya ulurkan kado-kado hedon yang melenakan sosok perindu kehangatan
Aku hanya ....
Bukan...
Ini tentang langit rasa di kedalaman lubuk nurani
Tentang sembilu yang tumpul, rapuh dan rontok karatnya di lipatan daki
Ini tentang sesuatu ... yang hakiki
Tentang panah-panah cupid yang merengkuh kedalaman cinta lebih dari sejoli.
Tentang tangan-tangan halus yang menyuapi
piatu-piatu yang pasrah kehilangan mimpi buaian ibu
yatim-yatim yang pupus sosok setegar karang
Ini tentang kultivasi hati
di langit mana hati tertaruh
sekosong apa nurani menghapus ruh Claudius
hingga hakiki cinta terengkuhÂ
Papyrus-papyrus basah.
Basah oleh genangan rasa cinta hakiki yang bersauh.
Dalam... mendalam.
Lebih dalam dari goresan cinta terpenjara,
"From Your Valentine"
13 Februari 2022
Profil Rahab Ganendra  Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI