Mohon tunggu...
Komunitas Penulis Berbalas
Komunitas Penulis Berbalas Mohon Tunggu... Guru - Berbalas puisi, cerpen, dan kanal lainnya

Email: komunitasp582@gmail.com Berbalas puisi, cerpen, dan kanal lainnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ambang Semara

15 Februari 2022   10:57 Diperbarui: 15 Februari 2022   11:00 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pexels dari pixabay

Ditulis oleh Ayu Diahastuti

Ini secawan sajak. Bukan kisah rahwana jatuh cinta. Atau sekisah helena dan kuda troya. Ini sekeping ayat dari kidung hayat semara

Berdirilah aku, sebuah reratikan
di ujung dunia
samar

sekiranya,
apakah aku ratna manikam
apakah aku setengah nafas
apakah aku dirham yang hilang
apakah aku bait sajak sang penyair

Berdirilah aku, sebuah reratikan
di ujung dunia
samar

sedang kau, Tuan
badai asmara hanya debu di kakimu
rumah di mana aku tertidur,

lembut belai rindumu tak usai tunai
selaksa madu kembang semesta,
kekasih peraduanku

kujumpai engkau,
menjumput cahaya
dari pelupuk surya
di ujung senja
ambang semara

by Lintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun