Mohon tunggu...
Komunitas Penulis Berbalas
Komunitas Penulis Berbalas Mohon Tunggu... Guru - Berbalas puisi, cerpen, dan kanal lainnya

Email: komunitasp582@gmail.com Berbalas puisi, cerpen, dan kanal lainnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bila Mata Saling Bertatap

13 Februari 2022   11:57 Diperbarui: 13 Februari 2022   12:00 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Burak Kebapci dari Pexels

Ditulis oleh Yus Afiati

Firasat hati hujan segera turun
Turun membiarkan debu berpelukan rukun
Rukun meyatukan suka duka tersusun
Tersusun nuansa selembut kain tenun

Tenun terjalin mengisahkan asmara di dusun
Dusun nan sejuk menaungi  gairah muda culun
Culun menandakan niat murni sepanjang kurun
Kurun istimewa pandangan terasa rabun

Rabun terdampak dalam nada elok mengalun
Mengalun syahdu tatap mata tertegun
Tertegun bila mata saling bertatap menuntun
Menuntun jiwa bersatu tetap terhimpun

Terhimpun mengekang jiwa dari nafsu tak santun
Santun menghiasi asmara dalam lingkup salamun
Salamun 'alaikum hingga doa restu  berduyun-duyun
Berduyun-duyun laksana kisah indah Habibi dan Ainun

Depok, 9 Februari 2022

Profil Yus Afiati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun