Ditulis oleh Mas Han
Setangkai anggrek cinta
Kutanam di sudut-sudut kamar
Di pelataran dan beranda rumah
Di taman-taman kota dan di lorong
jalanan lengang.
Di tepi sungai hingga muara. Di gunung dan perbukitan. Juga lembah dan pantai.
Di jalanan desa dan aula balai kota
Di semua ruang yang bertepi dan tak bertepi.Kuramaikan semua sudut ruang
dengan nyala anggrek cinta
Kusemai setangkai anggrek cinta
Kuhidupkan redup. Kunyalakan padam
Kuramaikam sunyi. Kubasahi gersang
Lalu semua adalah tentang cinta yang menyala-nyala. Dan semua semu menjadi berwarna-warna.
Setangkai anggrek cinta, ingin kutanam di setiap sudut waktu. Di setiap senja dan pergantian malam. Â Di sejuknya pagi diantara tetesan embun ataupun di terik siang yang menikam.
Setangkai anggrek cinta. Kutanam di setiap jengkal perjalanan. Di setiap sudut ruang kehadiran. Menghidupkan seluruh jejak kebisuan. Harum wangi menghapus aroma kepalsuan.
Namun, setaman anggrek cinta. Ingin kutanam di hatimu, agar abadi. Tumbuh di setiap musim. Berbunga di sepanjang perjalanan waktu. Lalu semua saling menghidupkan, diantara waktu yang pernah tertinggal dan ruang yang ditinggalkan.
***
Profil Mas Han  Â
Puisi ini diikutsertakan dalam event: Tantangan Bikin Puisi Tema Cinta Berhadiah Menarik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H