Di pasar yang riuh, harga melambung tinggi,
Bahan pokok yang semakin mahal, oh betapa pedih hati ini menjerit.
Mentari terbit, menyinari warung-warung kecil,
Namun harga yang tak terkendali, menyebabkan hati terasa sesak.
Beras, gula, minyak, dan beberapa kebutuhan pokok
Harga terus merangkak naik tanpa henti.
Ketika orang bekerja keras, mencari nafkah dengan gigih,
Mereka harus menghitung setiap sen, mengatasi segala rintangan.
Di malam yang gelap, di meja yang sederhana,
Keluarga berkumpul, mencoba bertahan.
Menghitung kantong, mencari cara menyiasati,
Harga bahan pokok yang melambung, tak terelakkan dalam realitas ini.
Namun, dalam kepedihan, kita bersatu dan teguh,
Membantu sesama, berbagi makanan dan cinta.
Semoga suatu hari, harga-harga itu turun kembali,
Agar kita dapat hidup dengan lebih bahagia dan tenteram, itulah harapan yang selalu ada.
Janganlah kita lupakan, di tengah kerasnya kehidupan ini,
Kebersamaan dan kekuatan kita akan terus bersinar terang.
Harga bahan pokok mungkin naik dan turun dalam gelombang,
Namun persatuan dan semangat kita takkan pernah pudar, sebagai suatu anugerah.
- Komunitas Sambal -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H