Aneurisma adalah kondisi medis serius yang dapat mengancam nyawa seseorang tanpa gejala yang jelas. Salah satu faktor risiko yang signifikan dalam perkembangan aneurisma adalah kebiasaan merokok. Dalam artikel yang di kemas oleh Komunitas Sambal ini, kita akan menjelaskan apa itu aneurisma, mengapa perokok rentan mengalaminya, dan bahaya yang terkait dengan penyakit ini.
Aneurisma: Apa itu?
Aneurisma adalah pelebaran atau pembengkakan abnormal pada pembuluh darah. Biasanya, dinding pembuluh darah yang sehat cukup kuat untuk menahan tekanan darah yang melewati mereka. Namun, dalam kasus aneurisma, dinding pembuluh darah mengalami lemah atau aus sehingga menghasilkan pelebaran yang dapat menyerupai balon yang menggantung. Aneurisma dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh, termasuk arteri otak, arteri aorta (arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh), dan arteri lainnya.
Mengapa Perokok Rentan Mengalaminya?
1. Perokok Lebih Rentan terhadap Kerusakan Pembuluh Darah
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar. Nikotin adalah zat adiktif yang merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan tekanan darah. Karbon monoksida mengganggu pasokan oksigen ke sel-sel dalam tubuh. Kombinasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, membuatnya lebih rentan terhadap pelebaran atau aneurisma.
2. Perokok Mengalami Peningkatan Tekanan Darah
Nikotin dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah, yang menambah tekanan pada dinding arteri. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada dinding arteri, yang dapat memicu pembentukan aneurisma.
3. Proses Peradangan
Rokok juga dapat memicu peradangan dalam tubuh. Proses peradangan kronis dapat menyebabkan perubahan struktural dalam dinding arteri, membuatnya lebih lemah dan rentan terhadap pembentukan aneurisma.
Bahaya Aneurisma
1. Ruptur Aneurisma
Bahaya terbesar yang terkait dengan aneurisma adalah kemungkinan ruptur, di mana dinding aneurisma pecah. Ini dapat mengakibatkan pendarahan internal yang serius dan dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.
