[caption id="" align="alignnone" width="496" caption="sumber"][/caption] Bukan hanya Calon Legislatif (Caleg) dari kalangan artis yang diragukan. Caleg dengan latar belakang aktivis juga tidak ada jaminan akan berbicara lantang memperjuangkan aspirasi rakyat saat duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Dimas Oky Nugroho mengakui secara kapasitas keilmuan dan jaringan, caleg dari kalangan artis cukup mapan dibanding caleg aktivis. Namun faktor ekonomi akan menjadi masalah bagi caleg aktivis sebelum dan sesudah kontestasi Pemilu. Dimas mengatakan, caleg aktivis biasanya bermodal pas-pasan, karena itu mereka sulit bersaing dengan caleg yang berkantong tebal. Jika sudah terpilih pun faktor ekonomi menjadi godaan bagi para mantan aktivis di DPR RI. Dimas berujar, kehidupan aktivis yang identik dengan perjuangan, akan berubah ketika duduk di DPR RI. Dikhawatirkan para aktivis tidak kuat menahan godaan pragmatis ketika menjadi anggota DPR RI. Hal ini terbukti beberapa mantan aktivis yang akhirnya tersangkut kasus korupsi. SUMBER : Â BIJAKS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H