Mohon tunggu...
komunitas bijaks
komunitas bijaks Mohon Tunggu... -

www.bijaks.net (Portal Sosial Media Politik Pertama di Indonesia | Database Politik & Rangkuman Berita Terkini | Independen & Berimbang)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anak-anak Harus Ikut Kampanye Parpol

19 Maret 2014   23:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampanye terbuka pemilu 2014 telah dimulai sejak sejak 16 Maret 2014 lalu. Ini adalah pertanda tabuh genderang perjuangan politik telah dimulai. Masing-masing partai sudah diperkenankan untuk kampanye secara umum meskipun ada beberapa partai mencoba curi-curi start dalam berkampanye. Satu hal yang menggelitik untuk dicermati adalah ketika masih saja kita saksikan secara gamblang ada anak-anak yang ikut dalam kampanye tersebut. Entah itu diajak orang tua mereka atau bagaimana. Padahal ini merupakan bentuk pelanggaran dalam kampanye, sesuai dengan peraturan KPU Nomor 69 tahun 2007 dan UU Pemilu tahun 2008 Pasal 82 dituliskan bahwa pelaku eksploitasi anak dalam pemilu dapat dikenakan sanksi pidana kurungan tiga sampai sembilan bulan. Namun kenapa ya masih banyak saja partai yang mengikutsertakan anak mereka dalam berkampanye ?

Adanya sebuah fakta tentu ada akibat kenapa fakta itu terjadi, atau lebih dikenal dengan teori kausalitas atau sebab akibat. Lantas penulispun berpikir sederhana tentang maraknya fenomena membawa anak-anak saat kampanye ini. Ketika orang tua mereka ( bapak dan ibu ) ikut berkampanye partai politik sebagai wujud partisipasi politik aktif mereka dalam negara demokrasi maka anaknya diajak untuk ikut orang tuanya, karena tidak ada yang akan menjaga mereka dirumah saat orang tua tidak ada. Kira-kira alasan ini bisa diterima gak ya ?

Disamping itu beranjak dari pengalaman beberapa orang yang sempat penulis tanya ketika mereka kecil dahulu, mereka seringkali diajak pergi kampanye oleh orangtuanya ketika itu. Mereka juga tidak merasa dieksploitasi ketika itu, justru mereka merasa senang dan terhibur melihat segerombolan banyak orang ikut kampanye. So.. selagi tidak ada unsur mengeksploitasi anak barangkali tidak menjadi persoalan kali ya.. ??

Alasan lain adalah barangkali degan mengajak anak ikut menyaksikan kampanye parpol bisa jadi langkah untuk mengenalkan anak pada pesta demokrasi ini. “nah.. Ini lho nak pesta demokrasi dinegara kita”. Kalau alasan ini masuk akal gak ya ?

Namun terlepas dari ini semua bahwa telah kita sadari salah satu prasarat negara demokrasi adalah menuntut partisipasi aktif dari masyarakat.  Barangkali ketika orang tua yang memiliki anak kecil sangat antusias ikut kampanye sebagai bentuk partisipasi politik aktif mereka, namun disisi lain harus dihadapkan dengan meninggalkan anak karena aturan KPU. Barangkali tulisan sederhana yang jauh dari kaedah ilmiah ini bisa membuka sedikit wacana soal peninjauan kembali membawa anak –anak saat kampanye selagi tidak ada unsur eksploitasi terhadap anak dan masih dalam koridor yang sesuai dengan norma serta etika yang ada. Karena pemilu adalah pesta demokrasi, jadi semua masyarakat indonesia harus bergembira dan merayakan pesta ini secara tertib.

Anak Ikut Kampanye

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun