Mohon tunggu...
erna surniyanti
erna surniyanti Mohon Tunggu... -

hidup itu pilihan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Identitas di Dunia Maya sebagai Bentuk Pemuasan Diri

11 November 2013   10:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:19 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang merasa tidak puas dengan keadaan diri mereka di dunia nyata, sehingga mereka cenderung melarikan diri ke dunia maya dan membuat tempat tinggal yang mereka harapkan untuk memenuhi kebutuhan psikologi mereka akan eksistensi diri. Melalui karakter yang mereka buat dalam media-media yang ditawarkan seperti media sosial facebook, twitter, blog, email, bahkan game online. Mereka mengekspresikan diri mereka menjadi diri yang mereka kehendaki.

Kebutuhan manusia akan eksistensi diri merupakan kebutuhan yang mendasar setelah kebutuhan primer. Kebutuhan agar merasa dianggap oleh orang lain, yang akan memberikan nilai pada diri mereka. Melalui identitas maya mereka bisa menemukan cara agar lebih diakui oleh orang lain. Hal-hal yang tidak bisa dilakukan di dunia nyata, bisa mereka lakukan di dunia maya tanpa harus takut akan ketahuan siapa mereka sebenarnya. Dunia maya menawarkan anonimitas identitas sehingga orang-orang lebih bebas berekspresi. Selain anonimitas, dunia maya juga menawarkan multiple identity yaitu kemungkinan bagi seseorang untuk memiliki lebih dari satu identitas di dunia maya.

Salah satunya adalah game online. Permainan game online semakin banyak digemari oleh banyak orang. Tidak hanya sekedar anak-anak saja namun, bahkan orang dewasa pun senang memainkannya. Bagi anak-anak permainan ini dapat memberikan hiburan yang menyenangkan untuk memenuhi kebutuhan mereka akan kesenangan. Sedangkan bagi orang dewasa, selain sebagai hiburan, mereka juga bisa menjadikan game tersebut sebagai lahan untuk berbisnis. Saat ini sudah tak jarang lagi, banyak orang yang mendapatkan pendapatan dari hasil bermain game online.

Selain itu, game online juga bisa menjadi media untuk melepaskan stres atau untuk lari dari kehidupan yang menyulitkan. Sebagai media hiburan, game online menawarkan kehidupan lain selain dari kehidupan nyata. Pemain bisa membuat karakter yang memenuhi keinginan mereka. Hal ini bisa dijadikan sebagai pelepasan diri atau sebagai bentuk terapi pada jiwa dan psikis untuk memenuhi diri dengan harapan mereka akan diri ideal mereka.

Melalui game online, orang-orang juga bisa mengeksplorasi diri mereka. Mereka mencari jati diri dan membentuknya serta mencari kemungkinan-kemungkinan yang mungkin bisa mereka lakukan di dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata. Banyak hal yang bisa dilakukan di dunia maya dengan menggunakan identitas yang berbeda. Pemain game online, memilih karakter yang dianggap paling mendekati atau diharapkan oleh diri mereka.

Dalam melakukan interaksi dengan orang lain di dunia maya, mereka juga mempertimbangkan bagaimana mereka menampilkan diri mereka dengan sebaik-baiknya. Melalui tampilan karakter yang mereka buat, orang-orang memberikan nilai terhadap konsep diri yang mereka citrakan lewat karakter tersebut. Penilaian tersebut akan menjadi pertimbangan bagi mereka untuk melakukan interaksi selanjutnya.

Identitas seseorang di dunia maya biasanya dibuat berdasarkan penilaian terhadap diri mereka di dunia nyata. Dengan demikian, mereka bisa mengembangkan diri mereka dengan sebaik-baiknya saat mereka beraktivitas di dunia maya. Memenuhi kebutuhan mereka akan pengakuan dari orang lain dan pengakuan dari diri sendiri. Pengakuan ini akan memberikan kepuasan secara psikis bagi orang tersebut. Hal tersebut akan membuat mereka lebih percaya pada diri mereka sendiri.

Dalam perkembangan individu untuk membentuk konsep dan persepsi diri terhadap diri sendiri dan orang lain, mereka membutuhkan nilai-nilai yang akan menjadi pedoman dalam melakukan interaksi. Ketika nilai yang mereka percaya sesuai dengan konsep diri yang mereka bangun, maka mereka akan lebih bisa dalam mengembangkan karakter diri yang lebih baik. Daripada ketika nilai tersebut, tidak sesuai dengan konsep diri yang mereka miliki. Ketika hal tersebut terjadi, mereka akan cenderung untuk menghindari interaksi dengan orang lain. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap nilai diri mereka, dan mereka tidak merasa puas sehingga mereka beralih ke dunia maya untuk menutupi kekurangan tersebut.

Percaya pada diri sendiri akan membantu mereka untuk berkembang ke arah yang lebih baik dan lebih positif. Mereka bisa meningkatkan potensi diri mereka semaksimal mungkin dengan konsep diri dan penerimaan diri yang positif, baik dari orang lain maupun dari diri sendiri. Dengan demikian, mereka akan merasa puas akan diri mereka sendiri karena bisa melakukan hal terbaik yan bisa mereka lakukan dengan identitas yang mereka buat sendiri.

Oleh Erna Suriyanti

Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Fisip Unand

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun