Mohon tunggu...
Komunikasi Metro
Komunikasi Metro Mohon Tunggu... -

Seorang lulusan sekolah menengah atas di surakarta, S1 sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang dan dropout dari S2 perguruan tinggi negeri di Jogja, bukan anggota LSM, bukan aktifis HAM, bukan pengamat khusus, bukan pula politisi, bukan PNS dan masih berusaha memaksimalkan potensi diri... hanya ingin menulis rasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Isu Begal dan Kaburnya Motif

17 April 2015   14:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:59 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang berselisih dengan rekan kerjanya, dimana dia sering dibully, diejek dan diremehkan. Dari itu muncul kebencian yang semakin hari semakin terakumulasi dan memuncak. Maka dia kemudian merencanakan untuk menghabisi nyawa rekan kerjanya tersebut. Cukup lama orang ini mencari cara untuk bisa melakukan keinginannya supaya bisa berjalan mulus dan tanpa diketahui oleh orang lain dan penegak hukum.

Suatu hari dia melihat acara berita di TV, dia melihat berita dimana aksi begal membunuh seorang saudagar beras dan mengambil uangnya lalu kabur.

Dari berita itu dia mendapat inspirasi bagaimana menghabisi rekan kerjanya tanpa terdeteksi. Kemudian disusunlah rencana, dimulai dengan pengamatan kebiasaaan dari rekan kerjanya tersebut, apa yang biasa dia lakukan dan kegiatan apa dimalam hari yang biasa dia lakukan.

Tibalah moment yang ditunggu, dimana rekan kerjanya ini pergi disuatu malam sendirian dengan mengendarai sepeda motor, ditempat yang sepi yang sudah direncanakan, dengan wajah tertutup orang ini menjatuhkan rekan kerjanya dari sepeda motor, melukai nya dengan senjata tajam dan mengambil sepeda motor yang dia pakai dan pergi meninggalkan korban dengan luka parah.

Pagi harinya suasana disekitar kejadian menjadi ramai, polisi datang, orang-orang yang datang saling berbisik dan berkata, "Dia habis dibegal tadi malam, motornya dibawa lari".

Polisi datang dan kemudian melakukan olah TKP, setelah melakukan penyelidikan beberapa waktu kemudian menyimpulkan bahwa korban adalah korban pembegalan, dan pembegal tidak meninggalkan jejak.

Si pelaku kejahatan ini kemudian berkendara dan membuang sepeda motornya ke sebuah danau dimana dia sebelumnya mengambil plat sepeda motor dan semua hal yang memungkinkan orang yang menemukan sepeda motor itu mengenali pemilik sepeda.

Sepenggal kisah fiktif tersebut adalah sebuah contoh "Kejahatan yang sempurna" walaupun ada suatu quate yang mengatakan "Tidak ada kejahatan yang sempurna". tapi dalam kisah ini kejahatan menjadi sempurna ketika polisi berhenti pada kesimpulan bahwa korban adalah korban pembegalan. Maka polisi akan menghentikan proses pendalaman terhadap kasus termasuk pencarian motif-motif lain dari kejadian tersebut.

Cerita fiktif ini bukan bermaksud untuk merendahkan kemampuan pihak kepolisian dalam memecahkan suatu kasus, ini hanya penggalan kisah fiktif dimana suatu hal bisa saja terjadi di kehidupan kita manakala kita terlalu terfokus pada sesuatu hal, yang kemudian menghilangkan fokus pada hal yang lain.

Cerita ini saya tujukan khususnya pada para penegak hukum dan pada masyarakat umum untuk tidak berhenti waspada. Jangan sampai isu begal digunakan untuk menutupi motif utama dari pelakunya sehingga kasus menjadi pudar dan pelaku tidak pernah tertangkap yang membuat quate tidak ada kejahatan yang sempurna tidak berlaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun