Mohon tunggu...
Komunitas Suva
Komunitas Suva Mohon Tunggu... -

Komsuva (Komunitas Suva) adalah komunitas warga negara Indonesia yang bertembat tinggal di Republik Kepulauan Fiji (Republic of Fiji). Kami ingin mengabarkan kepada masyarakat Indonesia di tanah air tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Suva dalam berbagai aspek kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Dipuji Pada Pertemuan ke-23 Pacific Island Forum Post Forum Dialogue

15 September 2011   23:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:55 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_131547" align="aligncenter" width="512" caption="Menlu RI, Marty M. Natalegawa dan Delegasi RI di PIF Forum (dok.kbri suva)"][/caption] Indonesia telah berpartisipasi sebagai pada Pertemuan ke-23 Pacific Island Forum Post Forum Dialugue (PIF-PFD), tanggal 9 September 2011 di Auckland, Selandia Baru. Dalam pertemuan ini Delegasi RI yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri, Dr. R.M. Marty M. Natalegawa didampingi oleh delagasi yang cukup besar yaitu unsur dari pusat dan Perwakilan RI Wellington, Suva dan Canberra. Dari Pusat hadir: Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Kepala BAM, Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika bersama jajaran dari Direktorat Asia Timur dan Pasifik dan Direktorat Kerjasam Teknik. Unsur dari perwakilan lain: Dubes RI Wellington beserta staf, Dubes RI Suva beserta staf dan staf KBRI Canberra. Post Forum Dialogue ini diselenggarakan setelah Pertemuan Para Kepala Pemerintahan Pacific Island Forum/ PIF, tanggal 6 – 8 September 2011.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari 15 negara anggota PIF dengan 14 negara mitra wicara, termasuk Indonesia. Fiji tidak berpartisipasi karena hingga saat ini keanggotaannya di PIF masih ditangguhkan. Pertemuan dipimpin oleh Perdana Menteri Selandia Baru, Rt. Hon John Key, dan dihadiri oleh para Pemimpin PIF. Wakil dari sejumlah badan internasional juga beradaptasi pada PFD, yaitu World Bank, Asian Development Bank (ADB), dan United Nations. Negara Dialogue Partner yang diwakili pada tingkat menteri atau menteri muda adalah Indonesia, Perancis, EU, Australia, India; pada tingkat wakil menteri adalah China, AS, dan Jepang; sementara lainnya diwakili oleh pejabat tingkat tinggi dan duta besar.
Tema pertemuan ke-42 PIF adalah Converting Potential into Prosperity dan telah menghasilkan Forum Communique, termasuk tiga dokumen utama, yaitu: (1) The Waiheke Declaration on Sustainable Economic Development (2) Forum Leaders’ Statement on Non -Communicable Diseases, dan (3) Joint Statement of Pacific Island Forum Leaders and the Secretary-General of the United Nations. Pada perrtemuan ke-23 PIF-PFD, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang mendapatkan pujian dari dua negara (PNG dan Australia), khusunya terkait isi pidato Menlu RI mengenai perubahan kebijakan di bidang perikanan di Indonesia yang mengharuskan pengusaha asing melakukan investasi dibidang ‘fish processing’ dimana hasil tangkapan ikan harus diproses di Indonesia sebelum dipasarkan ke luar negeri, sehingga keuntungan sebanyak-banyaknya dinikmati oleh masyarkat setempat.
Kebijakan tersebut secara kebetulan ternyata menjiwai “Waiheke Declaration on Sustainable Economic Development” dimana deklarasi tersebut salah satunya adalah  memperbaiki pendapatan masyarakat Pasifik melalui peningkatan investasi di bidang perikanan (fish processing). Secara umum Delri berpandangan bahwa isi Forum Communique sejalan dengan kepentingan Indonesia, termasuk dengan tidak adanya rujukan terhadap soal papua.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun