Assalamualaikum semua, sudah lama sekali ya coret-coretan bermakna tidak di post dalam blog ini..
Baiklah untuk kali ini saya akan berbagi informasi dan potret dari dampak Covid-19 terhadap lingkungan tempat tinggal saya
Namun sebelum membahas dampak Covid-19 terhadap desa, ada baiknya saya memberikan sedikit gambaran tentang desa tempat Saya tinggal terlebih dahulu :)
Desa Sepinggan adalah desa yang berada di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Sungai Sebangkau Kecamatan Tebas (utara), Desa Serumpun Kecamatan Salatiga (selatan), Desa Maktangguk Kecamatan Tebas (timur), dan Desa Sepadu Kecamatan Semparuk (selatan).
Berdasarkan data profil desa pada bulan Mei 2019, Desa Sepinggan memiliki 3085 jiwa penduduk laki-laki dan 3061 jiwa penduduk perempuan sehingga penduduk total berjumlah 6146 jiwa. Desa Sepinggan  mempunyai luas wilayah sebesar 2460 ha, yang terdiri dari 1834 KK dengan kepadatan penduduk sebesar 249,84 per KM
Agama yang dianut oleh masyarakat Desa Sepinggan cukup beragam yaitu agama Islam, Kristen, Khatolik, Budha, dan Kepercayaan Kepada Tuhan YME.Â
Dengan berbagai agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat, maka Desa Sepinggan juga memiliki rumah ibadah yaitu masjid 7 buah dan jumlah langgar/surau/mushola 2 buah, sedangkan untuk rumah ibadah bagi agama lainnya berada di desa lain dan kecamatan Semparuk yang berjarak tidak jauh dari dari Desa Sepinggan.
Dengan mewabahnya Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar terhadap Indonesia, hal tersebut juga terjadi pada perubahan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Kecamatan Semparuk khususnya Di Desa Sepinggan, diantaranya sebagai berikut:
1. Dengan aktivitas warga yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan dengan kebijakan pemerintah dalam menanggulangi  wabah covid-19 yaitu membiasakan hidup bersih.