Hari ini perhelatan politik akbar di 171 wilayah dan daerah di Indonesia, digelar. Ledakan partisipasi politik publik belum dapat dipastikan jumlah prosentasinya. Ukuran sukses penyelengaraan, indikatornya adalah seberapa besar tingkat partisipasi politik publik dalam memutuskan perkara suara di TPS.
Di Jawa Barat misalnya, pilkada gubernur/wakil gubernur 2018 yang mempertemukan seteru 4 pasangan calon. Mereka adalah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di nomor urut 1, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan di nomor urut 2, Sudrajat-Ahmad Syaikhu pada nomor urut 3, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan nomor urut 4, adalah pertarungan paling sengit dan hot sepanjang sejarah pilkada digelar di republik ini. Elit nasional, Â sangat fokus ke propinsi yang jumlah DPT nya sangat gemuk ini, sekitar 31,37 juta.
Pertarungan politik antar Lembaga Survei.Â
Media massa sebagai medium yang mengetengahkan aspek publisitas, secara tidak langsung mempengaruhi persepsi publik. Opini publik dikonstruksi sedemikian rupa oleh media melalui aneka peristiwa. Maka disinilah posisi lembaga survey menunjukkan karakter dan wajah aslinya, tentang 'kewajiban lembaga' untuk bekerja keras memenangkan  pasangan calon.
Politik sebagai kebaikan yang luhur, disinyalir telah bergeser makna, fungsi dan tujuannya menjadi politik industri, nampaknya berhasil dikapitalisasi oleh para aktor intelektual berbasis akademis dan aktor finansial yang berbasis pengusaha. Keduanya bersenyawa  dalam satu baju abu-abu, partai politik. Ini sah, dan taka da masalah. Â
Kita lihat, misalnya, selama empat bulan kampanye, sebagaimana yang telah dipublish oleh media massa, diketahui dari hasil survei lembaga ternama, dua teratas yang bersaing ketat yakni pasangan Ridwan-Uu atau Rindu dan Deddy-Dedi atau Dua DM yang mendominasi.
Satu bulan terakhir sebelum pencoblosan, sejumlah lembaga survei merilis elektabilitas para kandidat di Pilgub Jabar.
Indo Barometer
Survei yang dilakukan pada 7-13 Juni 2018, menempatkan pasangan Ridwan-Uu di posisi teratas dengan elektabilitas 36,9 persen.
Pesaing terberatnya yakni Deddy-Dedi dengan perolehan 30,1 persen. Diikuti jauh di bawah Sudrajat-Ahmad Syaikhu 6,1 persen dan TB Hasanddin-Anton Charliyan 5 persen. Swing voters 20,8 persen.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)