Mohon tunggu...
Ni Putu Kompiang Ratna Dewi
Ni Putu Kompiang Ratna Dewi Mohon Tunggu... Paralegal -

Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Aktif berkegiatan di kantor konsultan hukum. Tertarik dengan permaian paradigma dalam masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Blok Mahakam: Momentum Jadi Bangsa Mandiri

9 Oktober 2013   08:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:47 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Talk show kebangsaan yang mengangkat tema " Rebut Kembali Blok Mahakam" telah berhasi digelar di gedung Widya Loka Universitas Brawijaya Malang 8/10/13. Acara yang diselenggarakan oleh Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya ini menghadirkan Marwan Batubara dan Ugan Gandar sebagai pembicara. Berbagai permasalahan tentang ketahanan energi Nasional diungkapkan disini.

Fokus yang dibahas adalah kontrak Blok Mahakam yang kini dipegang oleh Total (perusahaan dari prancis) akan habis pada tahun 2017 ini. Pertamina memiliki niat yang kuat untuk merebut dan mengelola sendiri tambang minyak dan gas yang ada di Kalimantan ini. Namun sayangnya pemerintah cenderung pesimis dengan kemampuan pertamina. Hal ini bisa dilihat dari beberapa pernyataan pejabat negara terkait Blok Mahakam yang di muat di berbagai Media. Alasan pemerintah adalah cadangan migas di Blok Mahakam sudah menipis, sehingga pertamina akan rugi.

Pernyataan ini dibantah oleh Marwan Batu Bara dan Ugan Gandar, yang menyatakan bahwa sesungguhnya cadangan minyak di Blok Mahakam masih sangat banyak, dan bahkan bisa bertambah. Menurut mereka Nasionalisasi pengelolaan migas ini harus segera dilakukan.  Yang diperhitungkan tidak hanya utung rugi, tetapi juga kemandiriaan bangsa, harga diri bangsa, dan juga kebanggaan akan Indonesia. bahwa Indonesia mampu mengelola Sumber Daya Alamnya sendiri. Siapa bilang SDM Indonesia rendah? di perusahaan asing yang kini mengelola Blok Mahakam saja (Total) ada lebih dari 3000 pekerja adalah orang Indonesia. Belum lagi di perushaan asing lainya baik yang didalam amupun luar negeri. Indonesia memiliki banyak Profesor dan ahli-ahli dalam berbagai bidang ilmu. hanya saja mereka tidak diberdayakan dengan tepat oleh pemerintah, bahkan pemerintah cenderung meremehkan anak bangsanya sendiri. Wajar saja orang-orang pintar Indonesia akhirnya hijrah ke luar negeri.

Keseriusan Pertamina merebut Blok Mahakam dari tangan asing dan dukungan publik yang kuat, bisa menjadi awal nasionalisasi migas. Kesadaran dan dukungan publik sangat dibutuhkan untuk merebut kembali "Blok Mahakam" dan sumberdaya alam lainnya, agar dikelola secara mandiri. Dukungan publik akan mempengaruhi keputusan pemerintah, apakah akan dilanjutkan oleh Total dari Prancis, atau akan dilimpahkan kepada Pertamina.

Diakhir kegiatan, Mahasiswa se-Malang Raya yang diwakili oleh perwakilan BEM masing-masing Universitas dan juga seluruh peserta yang hadir melakukan deklarasi yang menyatakan tekat untuk merebut Blok Mahakam dan juga sumber daya alam lainnya agar kembali dikelola dan diberdayakan oleh bangsa sendiri. Dilanjutkan dengan penandatanganan petisi oleh seluruh peserta yang hadir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun