Mohon tunggu...
Xu Phiexs
Xu Phiexs Mohon Tunggu... -

Jangan pernah berhenti ditengah jalan untuk mengejar impian

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika Sariawan Membuat Keki

26 Maret 2014   05:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:28 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13957620701346444525

Sungguh menyebalkan ketika banyak hidangan tersaji diatas meja tetapi sariawan datang menyerang. Mulut terasa perih, kaku, nyut-nyutan, buat menelan makananpun jadi susah. Makanan yang ada dihadapanku jadi tidak tersentuh sama sekali karena semua terasa pahit. Padahal saat itu adalah moment yang sangat kunanti-nantikan, yaitu berkumpul bersama keluarga sambil menikmati ketupat sayur.

Iri rasanya ketika mereka bersenda gurau sambil menikmati hidangan ketupat sayur bersama-sama, sedangkan aku hanya bisa menelan ludah. Dan harus menerima nasib gara-gara sariawan sambil duduk dipojok ruangan.

Kata saudara laki-lakiku dengan nada sedikit bercanda, biar sariawannya sembuh disarankan minum jus cabai. Alamak kataku, itu bukannya bertambah sembuh melainkan mendatangkan penyakit yang baru. Alias perut mules seharian.

Sedang kakak perempuanku memberi saran agar sering-sering minum air perasan jeruk nipis, biasanya langsung sembuh katanya. Tetapi aku tidak langsung mempercayainya, karena air jeruk nipis itu kan masamnya minta ampun, yang ada sakit maagku yang kambuh.

Saran terakhir aku minta kepada Ibuku. Kalau menurut beliau aku harus minum kunyit atau madu. Bisa jadi sih. Tapi sangat ribet, lama dan keburu sariawan dimulutku terasa nyut-nyutan lagi.

Jadi serba salah dan bingung harus bagaimana, karena saat itu tidak ada obat herbal untuk menyembuhkan sariawan yang praktis dan tinggal minum. Biarpun ada tetapi masih terdapat kandungan kimia didalamnya.

Kehadiran Sariawan

Sariawan..oh…sariawan, kehadirannya sempat mengusik hidupku beberapa waktu yang lalu. Tidak hanya hadir sekali, tetapi berkali-kali. Puncaknya terjadi tepat dihari raya Idul Fitri. Hal ini akan mengganggu aktifitas sehari-hari, terutama bagi tubuhku. Bagaimana tidak, yang seharusnya enak makan jadi enggan. Semua rasa berpadu menjadi satu yaitu rasa pahit.

Untuk itulah aku mencari informasi seakurat mungkin faktor penyebabnya. Setelah membaca ini dan itu, info yang aku temukan ada beberapa faktor seperti :

1. Pemilihan pasta gigi dan obat kumur yang salah

Pasta gigi saat ini beraneka ragam produk dan jenisnya. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan pemakai. Yang menjadi masalah adalah ketika pasta gigi atau obat kumur yang dipilih justru membahayakan bagi kesehatan mulut sendiri akibat kandungan bahan kimia didalamnya yang berlebihan. Hal ini akan menjadi pemicu terjadinya rongga mulut mengering, rentan iritasi sehingga meningkatkan resiko sariawan.

2. Trauma

Penyebab kedua dari sariawan biasanya akibat adanya trauma, bisa jadi karena bibir tergigit saat berbicara atau saat mengunyah, akibat perawatan gigi, makanan atau minuman yang terlalu panas, dan sikat gigi.

3. Kebersihan mulut kurang terjaga

Sariawan juga dapat disebabkan oleh kebersihan mulut yang tidak terjaga, misalnya jarang gosok gigi, jarang minum dsb. Apalagi selalu lupa membersihkan mulut ketika hendak tidur. Atau bisa jadi, penyebab sariawan adalah karena keadaan suhu disekitar atau ditempat tinggal sekarang yang bisa menyebabkan gangguan sistem tubuh.

4. Kekurangan nutrisi

Selain itu sariawan akan selalu muncul jika tubuh kekurangan nutrisi seperti vitamin B12, vitamin C dan zat besi.

Saat mulut tidak oke ….

Penampilan cantik tetapi kalau mulut sariawan jadi kurang percaya diri. Terutama pada saat berhadapan dengan orang banyak. Mau begini salah, mau begitu juga salah. Serba salah dan merasa keki jadinya.

Seperti yang pernah kualami beberapa waktu yang lalu. Dari hari pertama lebaran, tenggorokan terasa kering dan mulut susah untuk digerakkan, badan terasa meriang, dibuat menelan juga terasa sakit akibatnya susah dibuat makan. Sungguh sangat tersiksa.

Jika ada kerabat atau teman yang datang bersilaturahmi, tidak lupa membawa tisu sebagai penutup agar tidak terlalu mencolok kalau mulutku benar-benar memerah dan ada sedikit luka.

Pernah juga saat terhidang ketupat sayur dimeja makan, tiba-tiba aku ingin menyantapnya. Mungkin karena kelupaan atau apa jika saat itu mulutku terkena sariawan, lalu kuambillah sepiring ketupat sayur itu. Tapi yang ada aku meringis kesakitan dan rasanya sangat pahit. Padahal kata kakak perempuanku rasa ketupatnya enak sekali. Tapi aku tetap saja menyangkal bahwa rasa ketupat sayurnya kepahitan.


Balada ketupat sayur telah membuat hari-hariku menjadi resah dan tidak dapat tidur nyenyak. Sebagai langkah pencegahan untuk sementara, akhirnya aku sedikit selektif dalam memilih makanan. Terutama menghindari makanan yang pedas, terlalu panas, terlalu dingin atau terlalu keras.

Aktifitasku jadi terhenti dan lebih memilih mengurung diri dikamar atau nonton televisi seharian. Sambil sesekali mengaca didepan cermin yang ternyata keadaanku benar-benar menyedihkan.

Meski Ibu dengan segala ketelatenannya membuatkan minuman dari kunyit dengan campuran madu, namun sariawanku tidak langsung sembuh dan membutuhkan waktu berhari-hari. Mungkin juga hal ini karena kondisiku yang lagi ngedrop setelah menjalani ibadah puasa sebulan. Selain aktifitas tetap sama padatnya seperti bulan-bulan sebelumnya tetapi asupan nutrisi tidak diimbangi dengan aktifitas tersebut.

BYE..BYE..SARIAWAN

Sariawan yang sempat membuatku keki tidak akan terulang lagi, karena aku sudah tahu langkah apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi lagi. Karena mulut adalah modal utama bagi kesehatan tubuhku. Jadi harus dirawat sebaik mungkin.

Beberapa hal yang patut dipertimbangkan sebagai tindakan pencegahan sariawan yaitu :

1.Lebih selektif terhadap produk pasta gigi atau obat kumur yang aman bagi kesehatan mulut.

2. Menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin, jika mengunyah makanan harus pelan-pelan agar makanan yang masuk kedalam perut lebih mudah dicernah dan menghindari mulut tergigit serta lebih memperhatikan bentuk sikat gigi yang sesuai dengan bentuk gigi.

3.Lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan mulut dengan cara rajin menyikat gigi minimal sebelum tidur dan sesudah makan.

4.Rajin mengkonsumsi nutrisi lengkap dan seimbang sesuai angka kecukupan gizi.

Jika sariawan terlanjur menyerang, aku sih ingin obat yang herbal dan bebas dari bahan kimia. Tapi dijaman sekarang pilih obat herbal juga harus milih-milih, takutnya obat herbalnya abal-abal. Yang ada luka sariawan semakin bertambah parah. Kalau dulu sih yang aku tahu ada penawar sakit sariawan jika dilihat dari kandungannya ada beberapa yang alami, namun ada juga yang masih mengandung bahan kimia. Jadi untuk mengkonsumsinya masih perlu memikirkannya kembali.

Namun tanpa sengaja, aku menemukan obat herbal yang kulihat dari media baik media cetak atau elektronik yaitu Kuldon Sariawan, obat herbal pencegah sariawan.Kemasannya praktis dan tanpa ribet. Kasiatnyaadalah membantu meredakan panas dalam yang disertai sariawan, tenggorokan kering, bau mulut serta melancarkan buang air besar. Bahannya antara lain terbuat dari daun saga, herba timi, akar manis, bunga seruni dan akar alang.



Dosis dan cara pemakaiannya adalah untuk dewasa 3 x sehari 2 tablet sedangkan untuk anak-anak setengah dosis dewasa. Cara mengkonsumsinyapun sangat mudah bisa dapat diminum langsung atau dikunyah terlebih dulu sebelumditelan.

Dengan menemukan obat herbal dalam kemasan baru ini, aku tidak takut lagi jika suatu saat terserang sakit yang serupa. Karena Kuldon Sariawan akan selalu menjaga kesehatan mulutku. Aku juga tidak perlu bersembunyi dihadapan orang-orang hanya karena sariawan. Dan aku juga tidak perlu merasa keki akibat rasa tidak enak yang sempat aku rasakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun