Teluk Dalam KLU, NTB. Pekan terakhir di tahun 2024 dan menjelang tahun masehi baru 2025, beberapa wali murid Yayasan Chili House cabang desa Teluk Dalam, kecamatan Tanjung, kabupaten Lombok Utara berkumpul bersama menghadiri 'Weekend Positive' dengan tajuk 'Positive Parenting'. Cita Helmy, seorang  MC profesional dari Surabaya, Jawa Timur, mengajak mereka sharing bersama tentang makna 'Ikhlas'. Di sesi kedua, Noor Ain Hussin, founder dan direktur Yayasan Chili House, sharing 'Parenting Positive Chili House', Sabtu (28/12 2024). Meski singkat selama sekitar dua jam, sharing bersama berlangsung hangat.
"Ikhlas tak bisa disebut, tapi manfaat luar biasanya sangat bisa kita rasakan bersama. Demikian juga ketika kita membiasakan untuk selalu lebih dulu bersyukur," sebagian uraian Cita Helmy, sembari berinteraksi dengan belasan wali murid Chili House. Menurut Cita, apa yang dilakukan Chili House, satu contoh baik serta bentuk amal jariyah dari yang terlibat di setiap proses pembelajaran di yayasan yang terapkan konsep pendidikan Montesorri ini.
Wali murid yang hadir, mengamini pernyataan Cita. Diinisiasi Ain Hussin sejak tahun 2021, Chili House resmi menjadi yayasan berakta notaris di tahun 2022. Semakin fokus pada pendidikan anak sejak usia dini, izin pemerintah sebagai PAUD dan KLB, formal pada tahun 2023. Kini, jenis pelayanan pendidikan yang disediakan, berkembang dengan jasa Homeschooling, juga Daycare (Penitipan Anak). Para wali murid yang hadir di sharing hari ini, yang telah mendapatkan manfaat langsung dari konsep pendidikan yang selama ini diterapkan Chili House.
Ibunya Yumna, misalnya. Yumna, salah seorang siswa kelas Prep School (kelompok umur yang telah siap masuk ke SD), telah mampu berhitung Jarimatika (jari pintar) dengan proses menambah, mengurangi, yang melibatkan penyebutan cepat beberapa angka. Ain mengajak Yumna mempraktikkan langsung penguasaan berhitung cepatnya -- turun naik jari teman besar (istilah dari proses berhitung cepat Jarimatika). Tiga soal yang dibacakan langsung, angka akhirnya ditemukan dan disebut Yumna, kurang dari 3 detik.
Ibu Ayande, siswa kelas Montesorri 0.5 berkisah lain lagi. Menurutnya, putranya kini menjadi lebih percaya diri. Di umur sekitar 4 tahun, Ayande mampu mengkomunikasikan dengan baik apa yang diinginkannya. "Ayande tidak lagi menjadikan tangisan sebagai caranya berkomunikasi. Menurut saya, perubahan Ayande adalah buah dari kemandirian yang dipelajarinya sejak mulai belajar di Chili House," ia bercerita sembari tersenyum lebar.
Kembali ke Cita Helmy, ia merasa beruntung bisa berkunjung dan sharing bersama sebagian wali murid.
"Rasa ikhlas yang dibarengi dengan kebiasaan bersyukur, dimana kita sudah mampu menyadari bahwa bentuk rezeki itu tak selalu berupa materi. Kesehatan, bertemu dengan para orang-orang baik, berkesempatan berkumpul di majelis ilmu sederhana seperti yang sekarang kita lakukan, menunjukkan selalu lebih banyak alasan bagi kita untuk kedepankan rasa syukur. Nah, penerimaan-penerimaan inilah yang kemudian menjadi dasar kita merasa 'ikhlas'," demikian Cita Helmy.
Tepat tengah hari, sharing pun selesai. Semua yang hadir, saling mengaminkan untuk kesempatan baik di masa depan. Bisa bersilaturahmi kembali, juga sharing positif lainnya.