Selong Lombok Timur, NTB. Sekitar 100 lebih siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Rakam, Lombok Timur, NTB, mengikuti Gebyar Talenta selama setengah hari tadi, Sabtu (5/10 2024). KOLOM mendampingi Maimanah, S.Pd, founder dari Komunitas Seni Waktu juga pemilik Sanggar Lukis Arus Ide. Maimanah memenuhi undangan SDN 2 Rakam sebagai narasumber, mengampu assesment untuk bakat seni rupa. Tema 'Gali Potensi Diri, Masa Depan Gemilang', menargetkan siswa-siswa yang memiliki bakat khusus, baik di MIPA atau seni rupa, nantinya menjadi perwakilan sekolah di kegiatan-kegiatan olimpiade yang sesuai tema.
Nur'aini, S.Pd SD, Kepala Sekolah SDN 2 Rakam menyebutkan, evaluasi jelang tengah tahun, skoring dari MIPA (khususnya Matematika) dan seni rupa di 6 kelas, berada pada indikator kuning.
"Secara khusus, pertimbangan ini yang membuat kami menyelenggarakan Gebyar Talenta. Siswa yang terpilih, mulai dari 3 sampai kelas 6, kami harapkan setelah kegiatan ini, pencapaian mereka menjadi lebih baik lagi. Sehingga, kualitas sekolah kita menjadi lebih baik lagi," demikian sebagian dari penjelasannya di awal acara.
Baik Ahmad Syukran, M.Pd yang menjadi narsum Matematika, juga Maimanah di seni rupa, melakukan assesment sesuai bidang mereka masing-masing. Ahmad Syukran membagikan selembar berisi beberapa pertanyaan matematika sederhana. Acuannya, siswa yang paling cepat selesai dan menjawab benar paling banyak, mendapatkan rekomendasi untuk pelatihan intensif lanjutan. Selain kerap menjadi narsum, Ahmad Syukran juga menjadi Ketua Matematika Nusantara untuk wilayah kabupaten Lombok Timur. Ia juga aktif mengajar di MAN 1 Lombok Timur. Forum Matematika Nusantara, merupakan satu forum khusus pencinta matematika se-Indonesia.
Maimanah juga melakukan assesment berupa kesempatan selama setengah jam bagi anak-anak, menyelesaikan kreasi seni mereka dengan tema bebas. Segera setelah batas waktu selesai, sampai manapun proses menggambar anak-anak, Maimanah memilih yang terbaik. Acuan terbaik di seni rupa ini, kemampuan menggoreskan gradasi warna, ide menggambar bentuk, pola goresan alat menggambar, atau bahkan jika hanya ada satu objek sekali pun, ia bisa menangkap bakat seni anak-anak tersebut.
Ana, nama kecil Maimanah melanjutkan,"Nanti, akan ada pertemuan lanjutan sekitar 3 sampai 4 kali. Meski intensitas pelatihan lanjutan ini terbatas, untuk anak-anak yang memang sudah memiliki bakat, tugas saya membantu mengarahkan anak-anak menekankan kemampuan khusus mereka. Menurut info yang saya peroleh, bakat terbaik nanti akan diarahkan mewakili sekolah ini, di ajang Olimpiade Siswa Nasional..."
KOLOM sendiri, terhitung sudah semakin sering berkolaborasi mengikuti kegiatan kolaborasi bersama Ana dan komunitas pelukisnya. Salah satu acara rutin yang di tahun ini akan diadakan yang ke-4 kali, adalah Pelangi Warna Dari Timur. Satu konsep kegiatan yang bersinergi baik di dunia seni lukis (seni rupa), aktivitas seniman secara umum, atau juga dunia literasi. Dalam satu event, KOLOM akan melakukan live di salah satu sosial media, sementara para pelukis yang hadir akan melukis langsung di lokasi. Kegiatan juga disinergikan dengan aktivitas berbagi. Misal, paket menggambar untuk anak-anak yatim piatu, anak-anak PAUD, atau bentuk bakti sosial lainnya.