Mohon tunggu...
Kompasianer Lombok
Kompasianer Lombok Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Kompasianer Lombok

Komunitas dari Kompasianer Lombok - KOLOM | Reaktivasi 30 Maret 2022, sekaligus sebagai tanggal ulang tahun | Join WAG KOLOM; bit.ly/LiveIGKOLOM | IG KOLOM; https://instagram.com/kolom_kompasianerlombok

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

[Seri Belajar Bareng KOLOM] Praktik Membaca Nyaring dan Ngonten Bareng

26 Agustus 2024   12:30 Diperbarui: 26 Agustus 2024   12:35 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Linda Andayani, Certified Read Aloud Trainer dan putra bungsunya bersama peserta Community Hub Alegria. Dokumen pribadi

Lombok Timur, NTB. Aktivitas literasi di Lombok bisa jadi tak seramai di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Namun, di lima tahun terakhir, terselenggara beberapa acara rutin dari beragam komunitas. Dukungan stakeholder di dunia literasi tentu tak bisa dinafikan. Salah satu contoh yang bisa dilakukan dengan mudah, mendukung kegiatan literasi sederhana. Seperti yang dilakukan Toko Buku Alegria. Toko buku ini berada di Pancor, pusat dari sekitar 22 institusi pendidikan NWDI. Di lingkungan pendidikan ini, terdata sekitar 15 ribu santri se-Indonesia, belajar. Mulai dari setingkat pendidikan menengah sampai sarjana.

Kali ini, KOLOM (Komunitas Kompasianer Lombok) diajak dan berkolaborasi dengan Komunitas Read Aloud. Awalnya menargetkan peserta sampai 25 orang, namun ternyata di hari yang sama, masih banyak kegiatan lain terkait perayaan 17 Agustusan.  Acara "Belajar Bareng: Praktik Membaca Nyaring dan Ngonten Bareng di Kompasiana" berlangsung Minggu, 25 Agustus 2024. Mulai pukul 9 pagi hingga 12 siang.

Kegiatan ini dirancang untuk para pecinta buku dan penulis yang ingin mengembangkan keterampilan mereka dalam membaca dan membuat konten. Pada sesi pertama, kami akan fokus pada praktik membaca nyaring. Teknik ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca Anda tetapi juga membantu dalam mengekspresikan teks dengan cara yang lebih hidup dan menarik. Peserta akan mendapatkan kesempatan untuk membaca secara bergantian, menerima umpan balik, dan mempelajari berbagai teknik untuk meningkatkan penyampaian mereka.

Selengkapnya sharing dari Linda Andayani, pemateri yang merupakan Certified Read Aloud Trainer, bisa disimak di akun official KOLOM berikut ini;

Setelah sesi membaca nyaring, kita akan melanjutkan dengan sesi ngonten bareng di Kompasiana. Di sini, peserta akan diajak untuk mengeksplorasi cara-cara efektif dalam menulis konten yang menarik dan relevan. Kompasiana adalah platform yang ideal untuk berbagi ide dan artikel, dan acara ini akan membekali Anda dengan pengetahuan serta keterampilan untuk memanfaatkan platform ini secara maksimal. Untuk membantu rutin membuat konten di platform ini, Muslifa Aseani, mewakili KOLOM, memperkenalkan penggunaan alat bantuan AI (ChatGPT).

Nur Hidayati dan Ari Dianty Ahmad, dua peserta yang hadir, menyimak dengan serius pemaparan dari Linda. Ida, mahasiswa magister Sastra Arah UIN Hidayatullah, Jakarta, misalnya. Ia yang masih sedang selesaikan tesis, menanyakan, kapan waktu yang tepat untuk mulai melaksanakan Membaca Nyaring bagi anak-anak. Untuk ini, Linda menyebutkan, sesuai penelitian dan beberapa fakta, anak yang mulai dibacakan buku sejak dalam kandungan, diyakini memiliki penguasaan kosa kata yang lebih banyak serta lebih baik dibandingkan yang sama sekali tidak terpapar. 

Dian sendiri, yang hadir sambil membawa buku tunggalnya 'Cerita Nenek - Dongeng Rakyat NTB', berbagi dampak baik dari kecintaan membacanya yang ia terapkan ke 3 putranya. 

"Beberapa tulisan saya di buku antologi yang lain, kerap saya naikkan nama karakter seperti nama anak saya, juga kisah mereka. Ternyata, cara ini membuat anak-anak lebih mudah diajak membaca," kisah Dian dengan wajah bersinar.

Sangkep Literasi di awal Agustus lalu, bersama Mamix Junep, owner Museum DX Jogja. Tokoh literasi Lombok yang tinggal di Jogja. Dokumen pribadi
Sangkep Literasi di awal Agustus lalu, bersama Mamix Junep, owner Museum DX Jogja. Tokoh literasi Lombok yang tinggal di Jogja. Dokumen pribadi

Meski akhirnya menjadi kelas kecil, acara Belajar Bareng ini adalah kesempatan berharga untuk berinteraksi dengan sesama penggemar buku dan penulis, memperluas jaringan, serta mendapatkan wawasan baru dari praktisi berpengalaman. Selain itu, momen hangat selama berkegiatan di Toko Buku Alegria, berkreasi, dan berbagi dengan komunitas yang penuh semangat. Kami berempat, akan memperluas jejaring keluarga literasi. Baik itu dari pengunjung tetap Alegria, Komunitas Read Aloud, KOLOM, juga komunitas-komunitas literasi lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun