Mataram, NTB. Sebagai bagian dari upaya pemuda dalam pencegahan kekerasan berbasis online dan meningkatkan literasi digital untuk UMKM pemula, Seorang pemuda bernama Riza Hamkary Salam, SP., Mahasiswa pascasarjana pertanian lahan kering dan Voulenteer dari Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Jakarta, menggelar kegiatan yang bertemakan "Mendorong kepedulian atas kekerasan gender dan strategi digital marketing untuk UMKM pemula" pada tanggal 21 Agustus -- 3 September 2023. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 60 peserta yang tersebar di 4 lokasi antara lain: Pascasarjana Universitas Mataram, Universitas Gunung Rinjani, Kelurahan Pancor, dan Desa Kembang Kerang Daya Aikmel. Seluruh peserta mendapatkan 7 materi, dikuti dengan analisis studi kasus gender dan praktik bersama terkait copywriting, google fitur dan desaign content. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pelaku usaha mikro (UMKM) serta masyarakat umum tentang pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara aman, efektif, dan produktif.
Prof. Ir. M. Sarjan, M.Ag. CP., Ph.D, Direktur Pascasarjana Universitas Mataram, menyatakan kegiatan ini penting untuk diikuti oleh seluruh masyarakat khususnya mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman tentang kesetaraan gender dan pemanfaatan teknologi berbasis digital marketing. Yangmana dua tahun lalu kita dilanda pandemic covid-19. Pelaku usaha yang mampu bertahan dan bahkan berkembang pesat pada masa pandemi adalah mereka yang dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk mendukung usahanya. Teknologi digital juga memberikan peluang pada pelaku usaha yang berada di pelosok desa untuk memperkenalkan produk yang mereka miliki ke luar wilayahnya sehingga peluang untuk memperluas pasar semakin terbuka. Hal ini penting untuk diperhatikan agar seluruh peserta bisa menjadi dinamisator informasi yang nantinya dapat menyebarluaskan ilmu-ilmu yang didapatkan pada seminar ini.
Dr. Ir. Hayati, M.Hum dan Riza Hamkary Salam, SP, sebagai Narasumber yang memaparkan terkait dengan gender, kekerasan gender berbasis online, digital marketing dan copywriting. Topik tersebut sangat menarik untuk diulas karena selama ini masyarakat tidak banyak mengetahui tentang perbedaan jenis kelamin social maupun biologi yang kecenderungannya laki-laki yang lebih diuntungkan baik dari faktor faktor budaya, agama, pendidikan dan lingkungan, sehingga banyak dampak ketidakadilan gender yang terjadi salah satunya kekerasan terhadap perempuan baik secara fisik ataupun online. Kekerasan gender berbasis online sangat marak dialami oleh perempuan karena selalu menjadi korban. Pada tahun 2021 terdapat 855 kasus KGBO pada lingkup pribadi yang pelakunya didominasi laki-laki yaitu mantan pacar dengan jumlah 617 kasus dan pacar 218 kasus. Selain itu, korban dari UMKM juga banyak terjadi dengan bentuk kejahatan seperti phising, baiting dan pretexting. Hal ini terjadi karena Indonesia minim literasi digital dan menurut data Kominfo 2015, Indonesia menduduki peringkat ke-2 dunia kasus kejahatan siber. Kemudian dilanjutkan dengan topik fundamental digital marketing dan praktik copywriting untuk caption promosi maupun desaign kemasan.
Selanjutnya, Elwani Hidayati, M.Si sebagai Narasumber yang memaparkan terkait dengan pentingnya manajemen keuangan bagi UMKM pemula dan praktik membuat HPP (Harga pokok produk) dalam menentukan harga jual dari suatu produk. Kemudian Narasumber terakhir yaitu Dirga Dirgantara, S.Kom, mempersentasikan terkait dengan pemanfaatan google fitur seperti google trends, google bisnisku, dan konten desaign menggunakan platform canva.
Selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta aktif dalam berdiskusi dan berpartisipasi mensukseskan acara. Banyak yang mulai sadar akan pentingnya literasi digital dan mengetahui berbagai macam kejahatan yang bersumber dari online khususnya untuk perempuan. Selain itu, kegiatan ini mendapatkan respon positif dari peserta maupun diluar peserta seminar. Hal ini dikarenakan, adanya beberapa permintaan untuk dilakukan kelas lanjutan terkait digital marketing maupun melakukan pelatihan dan sosialiasi kembali di lembaga pendidikan seperti Pondok Pesantren, Sekolah-sekolah formal hingga sekolah non formal seperti sekolah perempuan yang dibentuk oleh salah satu NGO di Kabupaten Lombok Timur.
*Mataram, 11 Oktober 2023 - Tim Admin KOLOM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H