"Musik adalah bahasa universal umat manusia"-Henry Wadsworth Longfellow.
Tak menafikkan pernyataan kalimat tersebut, terbukti bahwa sebelas negara 'menjawab' kiriman video klip Sound of Borobudur. Mereka merespon, menjawab 'panggilan' Borobudur dengan mengirimkan dokumen audio dan video bermain alat musik.
Kesebelas negara tersebut antara lain: Taiwan, Spanyol, USA, Filipina, China, Jepang, Laos, dan Myanmar. Ada yang memainkan alat musik petik, alat musik tabuh dan alat musik tiup. Bak grup orkestra yang sudah sering berlatih, harmoni terbentuk begitu indah meskipun jarak memisahkan dan pertemuan baru seumur jagung.
Bermain musik bersama ternyata merupakan peninggalan leluhur berabad-abad yang silam---abad 8. Terekam rapi di dalam lukisan berbentuk relief di Candi Borobudur. Candi Borobudur, salah satu keajaiban dunia yang menyimpan 1.460 relief. Banyak relief yang menggambarkan suatu ansambel musik yang bermain bersama dalam satu panel. Dan terpahat 44 jenis alat musik dalam panel-panel relief candi.
Upaya Menghidupkan Kembali Jejak Persaudaraan Lintas Negara
Dimulai dari dua panel relief pada kisah "Mahakarmawibhangga" yang terletak pada teras pertama Candi Borobudur. Kisah tentang "hukum sebab-akibat". Relief yang melukiskan gambaran kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Kuno pada abad 9 -- 10.
Relief tersebut juga melukiskan berbagai instrumen musik (Warditra). Berdasarkan kategori umum instrumen musik, yang terdiri atas empat jenis: idiophone, membranphone, chordophone dan aerophone.
Berproses sejak dari tahun 2017--2019, Sound of Borobudur telah berhasil melakukan rekontruksi alat musik sebanyak 18 instrumen dawai dari kayu, 5 instrumen berbahan gerabah dan satu buah instrumen idiophone yang terbuat dari besi. Bermodal alat musik tersebut, Sound of Borobudur membuat video klip. Yang mana video klip tersebut menjadi alat 'panggil' dari Borobudur untuk seluruh penjuru dunia.
Satu pekan berlalu, sejak alat panggil dari Borobudur disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Di luar dugaan, 11 negara menjawab panggilan Borobudur! Tanpa memandang warna kulit, ras, suku, budaya dan bahkan bahasa, mereka bermain musik bersama menciptakan harmoni dalam musik ansambel.