Kali ini Kompasiana akan menghadirkan lima artikel dengan label headline untuk hari ini, karena artikel-artikel ini amat disayangkan jika terlewat dari daftar bacaan Anda. Berikut lima diantaranya.Â
1. Lukas Podolski, Menuju Petualangan Baru
Karier Podolski dimulai kala membela FC Koln tahun 2003, saat itu ia berumur 18 tahun dan menjelma menjadi pemain muda berbakat. Tercatat ia mampu membubuhkan 51 gol dari total 85 laga. Pemain yang terkenal dengan tendangan kaki kirinya mampu membawa klubnya juara Bundesliga 2 pada tahun 2005.
Berkat penampilan menawannya, Bayern Munchen membelinya dengan biaya yang dirahasiakan. Tetapi kepindahannya ke tim Bavaria adalah malapetaka baru, permainannya melempem ditengah ketatnya persaingan di tim inti Bayern. Melihat situasinya tidak menentu, akhrinya Podolski memutuskan kembal ke FC Koln tahun 2009.
Kepulangannya berhasil mendongkrak performa Podolski dan membuat Arsenal kepincut membelinya pada tahun 2012. Awal kariernya di Kota London berjalan mulus namun kedatangan pemain sekelas Alexis Sanchez dan Danny Wellbeck membuat posisinya tergeser. Demi mendapat menit bermain, ia pindah ke Kota Mode Milan untuk bermain berasama Inter milan. Tetapi ia tidak bisa berkembang dan kembali ke Tim Meriam London. Kini di ujung karernya ia memutuskan untuk menolak pinangan klub asal Tiongkok dengan gaji selangit untuk bermain di  salah satu klub Negeri Sakura, Jepang. Mengapa ia pindah? Simak selengkapnya di sini.
2. Foto Raja Salman - Megawati, Cermin Visi Arab Saudi 2030
Semua ini terkait dengan sejumlah fatwa ulama besar, termasuk mantan mufti Kerajaan Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, berfoto apalagi dengan wanita yang bukan mahram dan tidak mengenakan busana muslim, termasuk kategori pembuatan gambar yang diharamkan. Meski ada juga ulama yang memperbolehkan, namun hingga sebelum mayoritas masyarakat Arab Saudi cenderung mendukung fatwa Syaikh Bin Baz.
Sikap Raja Salman bukan tanpa alasan sebab Kerajaan Arab telah memperbolehkan kaum wanita untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum. Reformasi ini berasal dari dalam istana sendiri yang dimulai oleh Putri al-Taweel. Perubahan ini tak lepas dari visi 2030 Â untuk merubah pendapatan Arab Saudi yang tidak hanya mengandalkan minya. Lalu apa saja yang akan dilakukan Kerajaan Arab Saudi? Simak ulasan lengkapnya di sini.