Miris, mungkin itu kata pertama yang akan terbesit dalam benak Anda jika mengetahui bahwa ada peninggalan sejarah Indonesia yang ditelantarkan oleh Indonesia namun dipelihara oleh negara lain.
Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa ada sebuah museum di Italia yang mengoleksi kekayaan budaya Nias. Artikel ini merupakan salah satu headline pilihan di Kompasiana hari ini dan berikut ini adalah headline pilihan Kompasiana selengkapnya. Â
1. Indonesia Harus Koleksi Kekayaan Budayanya Sebelum Terlambat
Museum di Storia Naturale di Italia ternyata mengoleksi kekayaan budaya Nias dan beberapa daerah sekitarnya. Museum ini dikelola oleh para ahli dengan kualitas internasional. Ada banyak profesor dari Universitas di Firenze menjadi kurator di dalam museum ini.
![Ilustrasi museum. Galleride Italy](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/26/gallerie-ditalia-piazza-scala-5889e99daf92731009bb9514.jpg?t=o&v=770)
Karya Elio sungguh luar biasa. Menyumbang untuk Italia dan Indonesia. Italia menjadi makin kaya dari segi koleksi budaya. Sekaligus ada nilai plus untuk Indonesia. Nama Indonesia muncul di museum ini. Elio sudah membuka jalan, bagaimana mengoleksi budaya Nias. Sekarang, ditunggu giliran Indonesia membuka museum untuk koleksi barang antiknya.
2. 17,8 Juta Bayi Lucu Terlahir di China, Berkah atau Bencana?
![Ilustrasi. Sumber: Chinese Baby Girl](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/26/chinese-baby-girl-19021677-5889ea2fd27a614c23a6d713.jpg?t=o&v=770)
Meningkatnya populasi, tentunya bisa meningkatkan angka konsumsi di dalam negeri China. Dampak dari konsumsi tentunya besar karena bisa mendorong roda-roda ekonomi.
Namun perlu dilihat juga, jumlah penduduk banyak bisa menjadi ‘nestapa’ bila lapangan kerja yang tersedia tak sebanding dengan jumlah penduduk siap kerja atau angkatan kerja. Angka konsumsi tentunya mengecil bila angka pengangguran bergerak tinggi.
Melihat data 2016, total unemployment rate atau indeks pengangguran terhadap jumlah angkatan siap kerja mencapai 4,02% versi Pemerintah China atau 4,05% versi IMF. Sedangkan tahun 2016, lapangan kerja baru yang tersedia di dalam negeri China mencapai 13,4 juta. Bila ditarik ke jumlah kelahiran di 2016, Pemerintah harus bekerja keras menggenjot terciptanya lapangan kerja baru agar pengangguran bisa terkendali.