Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mampukah Milla Memperbaiki Sayap Garuda yang Patah?

28 Januari 2017   18:46 Diperbarui: 4 Februari 2017   14:26 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harapan mulai membumbung tinggi dari masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia. Setelah cabang olahraga yang satu ini mati suri terkena hukuman dari FIFA, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bergerak cepat menata segala elemen demi perbaikan mutu sepakbola Indonesia ketika sanksi dicabut.

Pemilihan pengurus PSSI hingga pengesahan format kompetisi langsung dilakukan. Tapi ada satu gebrakan mencolok yang meningkatkan asa masyarakat melihat Garuda mengangkat piala bergengsi, yaitu penunjukan eltrenador asal Spanyol bernama Luis Milla. Berikut adalah berapa respon kompasianer menanggapi datangnya pria asal negeri matador dan keseriusan PSSI mengubah wajah sepak bola tanah air.

1. "Buena Suerte" Luis Milla

Foto: Segaf Abdullah/Juara.net
Foto: Segaf Abdullah/Juara.net
Setelah berakhirnya masa kepelatihan Alfred Riedl, PSSI menunjuk Luis Milla Aspas sebagai nahkoda baru Tim Nasional Indonesia. Ia menyingkirkabn beberpa kandidat pelatih asing seperti Alberto Zaccheroni dan Luis Fernandez.

Pro dan kontra mengiringi penunjukan pelatih asing, banyak yang mempertanyakan kredibilitas pelatih asing yang tidak memiliki pengetahuan soal karakter sepak bola dalam negeri. Apalagi sejarah mencatat bahwa sederet pelatih asing yang menukangi Timnas Indonesia belum moncer menghasilkan gelar bergengsi. Seharusnya tanggapan negatif tersebut harus dihilangkan sebelum melihat hasil yang dibawa Milla.

PSSI menunjuk Milla karena ia memiliki target yang serupa dengan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi yaitu menjuarai Sea Games 2017 dan menjadi empat besar di Asian Games 2018. Tetapi langkah itu akan sangat berat mengingat Milla harus bisa membangun fondasi sepak bola Indonesia karena hancur akiat hukuman dari FIFA.

(Selengkapnya)

2. Berharap Banyak Pada Luis Milla

Ilustrasi: www.fourfourtwo.com
Ilustrasi: www.fourfourtwo.com
Mungkin tak pernah terlintas dalam pikiran bahwa Indonesia akan merasakan tangan dingin dari seorang pemain sekaligus mantan pelatih kelas dunia, Luis Milla. Pelatih yang pernah bermain di Real Madrid, Barcelona, dan Valencia ini berhasil membawa timnas U-21 Spanyol merajai Eropa tahun 2011.

Keinginan PSSI untuk mengadopsi gaya bermain Tim Matador dianggap tepat karena sosok ini terbukti sukses menerapkan pola tersebut merujuk pada keberhasilan timnas U-21 Spanyol menjaurai Piala Eropa U-21. Milla merupakan produk asli akademi Barca, La Masia dan merasakan bermain dengan tim senior sekaligus merasakan tuah Johan Cruyff.  Inilah alasan kuat penunjukan Milla sebagai pelatih baru Indonesia menurut kompasianer bernama Rizki Maheng.

Milla memiliki CV lebih baik ketimbang Luis Fernandez karena ia belum pernah mengantarkan tim beranggotakan anak muda didalamnya mengangkat tropy. Tak heran jika ujian pertama Milla adalah menggondol mendali emas Sea Games 2017 di Malaysia.

“Bisa dikatakan Luis Milla memiliki tugas jangka panjang membangun fondasi sepakbola nasional dengan menempa anak-anak muda yang diharapkan jadi pilar timnas di masa depan,” tandasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun