Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jam Ini Jadi Penentu Waktu Salat Umat Muslim Zaman Dulu

31 Mei 2017   15:01 Diperbarui: 1 Juni 2017   13:28 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana cara umat muslim tempo dulu menentukan waktu salat? Apa hanya dengan melihat posisi matahari? Ternyata di Salatiga masih ada jam lawas yang digunakan umat muslim untuk menentukan waktu salat. Jam bencet yang nyaris punah ditelan zaman ini masih bsia di beberapa masjid di Salatiga.

Artikel ini adalah salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. Selain itu reportase tentang sebuah masjid di Bengkulu yang dirancang oleh Ir. Soekarno pun ikut mewarnai artikel pilihan Kompasiana hari ini.

Berikut ini adalah artikel pilihan Kompasiana selengkapnya.

1. Jam Bencet, Penentu Waktu Sholat Umat Muslim Tempo Dulu

Jam bencet. Dokumentasi Kompasianer Bambang Setyawan.
Jam bencet. Dokumentasi Kompasianer Bambang Setyawan.
Jam bencet sebutannya. Jam ini digunakan oleh umat muslim di Indonesia sebelum mengenal jam analog maupun digital untuk menentukan waktu salat. Jam bencet dibuat dari lempengan tembaga yang berbentuk melengkung. Di antara sisi cekungan, menempel besi melintang yang tengahnya diberi besi runcing. Ketika diletakkan di bawah sinar matahari, jam bencet bisa menunjukkan waktu mulai pukul 06.00 hingga 17.30.

Cara membaca jam ini mudah, serupa dengan jam pada masa kini. Sinar matahari yang menerpa bagian besi runcing, maka akan terlihat bayang yang ujungnya menunjuk pada garis tertentu. Inilah yang dijadikan patokan para muazin untuk mengumandangkan azan.

Ulasan selengkapnya tentang jam ini bisa Anda baca di sini. 

2. Gunung Sari Sunset, Bidadari Tersembunyi di Punggung Bukit

Dokumentasi Kompasianer Lilik Fatimah.
Dokumentasi Kompasianer Lilik Fatimah.
Sekitar 32 km arah Timur dari Kota Malang, Desa Poncokusumo merupakan jalur lain yang biasa dipergunakan oleh para pelancong yang berniat wisata ke Gunung Bromo. Di sekitar Desa Poncokusumo ini, pada tanjakan dan kelokan terakhir tak jauh dari area wisata Air Terjun Coban Pelangi, telah dibangun beberapa tempat persinggahan bagi para pelancong yang ingin rehat sejenak melepas lelah. Salah satu tempat transit itu adalah Gunung Sari Sunset atau lebih dikenal dengan GSS. GSS ini di bawah naungan Perhutani setempat.

GSS memang belum menjadi prioritas bagi para pelancong yang berlibur ke Kota Malang, namun lokasi ini ibarat bidadari tersembunyi yang bisa menjadi salah satu destinasi wisata saat di Kota Malang. Di lokasi ini Anda akan menemukan cukup banyak rumah panggung yang beraneka model dan bisa Anda singgahi untuk beristirahat. Pemandangan alamnya pun tidak kalah cantik.

Ulasan selengkapnya bisa Anda baca lewat tautan berikut ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun