Jakarta - 19 April 2017 warga DKI Jakarta akan memilih pasangan mana yang layak untuk menjadi pemimpin mereka selama lima tahun ke depan. Pilkada putaran ke dua ini memang bisa dibilang sangat panas, apalagi hanya menyisakan dua kandidat yaitu pasangan Basuki-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Jakarta memang bukan hanya sebagai Ibu Kota, lebih jauh dari itu Jakarta adalah miniatur Indonesia dengan segala keragamannya. Ragam agama, budaya, etnis hingga latar belakang pendidikan menciptakan bermacam-macam masalah di kota ini. Oleh karena itu sangat menarik untuk mencermati siapa sosok yang cocok untuk memimpin Jakarta dalam lima tahun ke depan.
Pada putaran pertama yang dilaksanakan pada 15 Februari lalu, tiga pasangan dengan latar belakang berbeda-beda mendeklarasikan dirinya untuk bersaing menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. Pada putaran pertama ini pasangan Agus-Sylvi dinyatakan tidak lolos karena jumlah suara yang tidak memadai.
Putaran kedua ini adalah tahap pamungkas di mana kita akan tahu siapa yang terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, apakah pasangan Basuki-Djarot atau pasangan Anies-Sandiaga.
Oleh karena itu, Kompasiana membuat sebuah poling singkat untuk melihat seberapa besar peminat masing-masing pasangan calon ini. Dari poling yang didapat melalui halaman kotaksuara.kompasiana.com/poling, ternyata hingga saat ini pasangan Basuki-Djarot masih memimpin dengan perolehan 79 persen suara sedangkan pasangan Anies-Sandiaga memperoleh 21 persen suara.
Meski demikian, hasil poling ini tentu saja tidak bisa menjadi acuan mengenai hasil Pilkada putaran kedua DKI Jakarta yang akan dilakukan besok hari.
Berbeda dengan hasil poling di Kompasiana, beberapa lembaga survei sebagaimana dikutip dari Kompas.com, merilis hasil perhitungan survey jelang pilkada putaran kedua ini dan hasilnya 4 dari 5 lembaga survey memperlihatkan bahwa pasangan Anies-Sandiaga unggul tipis dari pasangan Basuki-Djarot.
Sebut saja Saiful Munjani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei pada Rabu (12/4) minggu lalu. Dari hasil survei SMRC pasangan Basuki-Djarot mendapat elektabilitas sebesar 46,9 persen dan Anies-Sandiaga sebesar 47,9 persen.
Lembaga kedua yang merilis hasil surveinya adalah LSI Denny JA. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memperlihatkan pasangan Anies-Sandi unggul dengan angka sebesar 51,4 persen dan pasangan Basuki-Djarot mendapat elektabilitas sebesar 42,7 persen.
Lembaga ketiga yang merilis adalah hasil surveinya adalah Media Survei Nasional (Median) yang dirilis pada Sabatu (15/4) lalu. Pasangan Basuki-Djarot berada di bawah jumlah elektabilitas pasangan Anies-Sandi. Jumlah elektabilitas yang didapatkan Anies-Sandi adalah 49 persen dan pasangan Basuki-Djarot memiliki elektabilitas 47,1 persen.
Lembaga keempat adalah Indikator Politik, di mana hasil surveinya menunjukkan bahwa pasangan Anies-Sandiaga unggul tipis dari pasangan Basuki-Djarot. Anies-Sandiaga dipilih oleh 48,2 persen responden sedangkan Basuki-Djarot dipilih oleh 47,4 persen responden.