Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serunya Berkreasi Manfaatkan Barang Tak Terpakai bersama Kind by Kami di Kompasianival 2023 "Sustaination"

25 November 2023   20:35 Diperbarui: 25 November 2023   20:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keseruan peserta workshop Sustain Class "RePlastic: Crafting Sustainable Tomorrow" bersama Kind by Kami di Kompasianival 2023. Dok. Kompasiana

Ditemui ada saat mengisi sesi Sustain Class "RePlastic: Crafting Sustainable Tomorrow" Kompasianival 2023 yang diadakan di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta, Sabtu (25/11/2023), Nasta, salah satu anggota Kind by Kami menceritakan bagaimana awal mula Kind by Kami ini terbentuk.

Ia menjelaskan, Kind by Kami ini terbentuk lantaran adanya keresahan yang dirasakan oleh salah satu founder mereka, Cut Mini, yang merasa kalau gaya hidup ibu-ibu di Yogyakarta sudah tidak lagi menggunakan kantong plastik.

"Pas dia (Cut Mini) syuting di Yogyakarta, dia mengatakan di sana lifestyle-nya seru banget. Ibu-ibu di sana sudah ngga menggunakan plastik. Banyak supermarket yang mulai menyulitkan masyarakat dengan tidak menyediakan lagi kantong plastik, sehingga memaksa hidup mereka berubah," kata Nasta.

Nasta menambahkan, hebatnya lagi masyarakat di sana bisa mengurangi penggunaan plastik dan melakoni hidup yang sedemikian rupa tanpa perlu dipaksa, apalagi dibayar.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa masyarakat di sana akhirnya berinovasi dengan membuat kantong-kantog sendiri yang berasal dari barang-barang tak terpakai di rumah.

Tak hanya kantong-kantong belanja, mereka juga membuat olahan lain dari sampah, seperti sapu dan lain sebagainya.

"Tapi, cuma kok di jakarta bentuk-bentuk seperti itu belum ada yang cocok dengan selera kita ya. Semua masih banyak yang berwarna cokelat, tidak diberi desain yang menarik. Makanya, berangkat dari situ kami mengembangkan suatu produk yang bisa mengajak orang untuk ikut melestarikan alam dengan cara membeli barang yang tak hanya bisa dipakai terus-menerus, tapi juga tetap terlihat lucu dan menarik," ujar Nasta.

Nasta mengatakan ada kesulitan-kesulitan tersendiri yang mereka temui di lapangan ketika ingin mengajak masyarakat lebih banyak melestarikan alam dengan memanfaatkan barang tak terpakai.

"Yang susah justru bukan soal ngajak masyarakatnya, yang susah itu adalah ketika melakukan riset bagaimana mengembangkan barang yang ramah lingkungan tapi tetap memiliki tampilan yang cantik, lucu, dan menarik," jelas Nasta.

Ia juga mengatakan ketika sudah menemukan formula yang pas serta desain yang sesuai dengan yang mereka inginkan, dar situ mulai banyak orang yang tertarik membeli produk-produk mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun