2. Judi Online, Pinjol, dan Keluarga yang Dipertaruhkan
Kolaborasi berbahaya yang sempurna dari duo online: judi dan pinjaman. Hasilnya sudah bisa ditebak, pasti ada yang dipertahukan: keluarga.
Kompasianer Martha Weda melihat sendiri korban liciknya judi online menipu para calon korbannya. Calon korban merasa sedang diajak bermain game berhadiah uang, alih-alih berjudi.
Ketika tidak bisa keluar dari lingkarang itu maka  mencari modal judi dari pinjol, tanpa terkendali, gali lubang tutup lubang, hingga tak mampu lagi melunasi.
"Sebelum tergoda, ada baiknya memikirkan keluarga yang bakal jadi taruhannya," tulis Kompasianer Martha Weda, mengingatkan! (Baca selengkapnya)
3. Sedih, Banyak Orang Rungkad Gegara Judi Online
Antara geram dan sedih Kompasianer Gatot Tri ketika membaca kisah  teman atau kerabat yang hidupnya rungkad alias rugi sampai habis-habisan gegara judi online (judol).
"Gaji habis, mulai melirik pinjaman online alias pinjol. Apalagi iklan pinjol juga makin gencar saja di media sosial termasuk di YouTube," tulisnya.
Bagi para penjudi, Kompasianer Gatot Tri menilai bahwa apa yang ada di kepalanya adalah hasrat ingin WD dan WD lagi --yang mana sesungguhnya jauh panggang dari api alias zonk.
Kecanduan judi itu sangat mirip dengan kecanduan narkoba.
"Ketika orang kecanduan judol, terjadi pelepasan zat kimia di otak yang bernama dopamin yang menimbulkan perasaan gembira," lanjutnya. (Baca selengkapnya)
4. Tutorial Berhenti Berjudi ala Mantan Penjudi