Harian Kompas bersama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Monas Half Marathon pada 2 Juli 2023. Hal ini disampaikan melalui konferensi pers yang diadakan di Senayan Avenue pada Kamis (13/5).
Konferensi pers dihadiri oleh Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, Ketua Komisi Pemassalan Pengurus Besar PASI Satyo Haryo Wibisono, serta setidaknya 29 komunitas lari.
Heru Budi mengatakan pihak Pemprov DKI menyambut baik kegiatan yang sudah diinisiasi oleh LPS dan Kompas ini. Selain menjadi ajang promosi Jakarta, LPS Monas Half Marathon 2023 dapat menjadi unjuk bukti bahwa Jakarta kembali menggeliat pasca pandemi.
"Acara ini menjadi semangat kita dalam rangka memasuki era pasca pandemi bahwa kita sudah hidup normal kembali, aktivitas-aktivitas bisa kita lalui antara lain dengan Monas Half Marathon ini", ujarnya.
Lomba yang ditargetkan akan diikuti oleh 5000 peserta ini akan bermula dari Monas, melewati beberapa ikon destinasi wisata dan sejarah kota Jakarta, kemudian berakhir di Istora Senayan Gelora Bung Karno.
Untuk mengantisipasi kemacetan, pihak Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas. Pihak penyelenggara juga mengatur waktu penyelenggaraan pada pagi hari. Hal tersebut dimaksudkan supaya para peserta maraton dapat berolahraga dengan aman, nyaman, dan menyenangkan. Sesuai dengan nilai yang diusung LPS, yakni "stability" dan "safety".
Ketua Komisi Pemassalan PB PASI Satyo menambahkan bahwa PB PASI memastikan penyelenggaraan olahraga ini telah memenuhi standar teknis internasional guna menjaga integritas penyelenggaraan. Dengan demikian, peserta pada ajang Monas Half Marathon 2023 dipastikan akan merasakan pengalaman seperti ketika mengikuti ajang lari nasional, bahkan internasional.
Tanda Kebangkitan Ekonomi Ibu Kota
Penyelenggara menyampaikan bahwa Monas Half Marathon 2023 berbeda dibanding ajang lari lainnya, karena memiliki misi. Acara ini bukan sekadar lomba melainkan bertujuan menghidupkan ekonomi masyarakat setempat. Karena itulah peserta akan diajak melalui rute-rute sentra ekonomi Jakarta dan tempat-tempat historis.
Tema "Restart for Change" pun  diangkat karena selama hampir 3 tahun lalu kehidupan masyarakat seakan-akan lumpuh akibat pandemi. Kini telah tiba saatnya untuk membangkitkan kembali geliat perekonomian yang sempat pudar.