Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena Joki Ilmiah, Benarkah Puncak Gunung Es Kegagalan Perguruan Tinggi Indonesia?

14 Maret 2023   11:25 Diperbarui: 14 Maret 2023   11:26 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi joki ilmiah. Sumber: pixabay.com/Gerd Altmann

Fenomena joki ilmiah atau joki akademik menjadi perbincangan banyak orang menyusul hasil investigasi yang dilakukan oleh Kompas. Faktanya banyak akademisi yang ternyata menggunakan jasa joki ilmiah ini, baik mahasiswa maupun dosen.

Kehadiran joki ilmiah ini dinilai sebagai cerminan kegagalan perguruan tinggi dalam hal penyelenggaraan pendidikan.

Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa seorang ghostwriter (penulis bayangan) tidaklah sama dengan joki ilmiah, karena cara kerja joki ilmiah dan ghostwriter berbeda.

Lantas, bagaimana cara joki ilmiah bekerja membuat karya ilmiah pesanan kliennya?

Selain membahas soal joki ilmiah, Kompasiana juga merangkum artikel Infinite lain yang menarik dan populer lain, mulai dari upaya meminimalisasi risiko tindak pidana pencucian uang di koperasi hingga alasan Jakarta tetap macet meski sudah memiliki transportasi umum.

Praktik joki akademik akan menghasilkan kebohongan berkedok sains. Pada akhirnya, hal tersebut akan merusak reputasi validitas atau kredibilitas sains. Sumber: Kompas.id/Didie SW
Praktik joki akademik akan menghasilkan kebohongan berkedok sains. Pada akhirnya, hal tersebut akan merusak reputasi validitas atau kredibilitas sains. Sumber: Kompas.id/Didie SW

Belum lama ini ramai diperbincangkan masalah perjokian akademik. Aksi perjokian ini lahir seiring merebaknya jasa pengetikan merangkap pembuatan skripsi di sekitar kampus.

Maraknya jasa joki ilmiah yang beredar, maka bisa dibilang fenomena ini adalah punncak gunung es kegagalan perguruan tinggi kita dalam hal penyelenggaraan pendidikan.

Terutama, perguruan tinggi kita gagal dalam membentuk cara berpikir saintifik yang ogis dan sistematis pada mahasiswa. (Baca selengkapnya)

Seorang ghostwriter tidak bisa disamakan dengan joki tulisan. Sumber: Getty Images/Andrey Popov
Seorang ghostwriter tidak bisa disamakan dengan joki tulisan. Sumber: Getty Images/Andrey Popov

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun