Apa memori yang terlintas di pikiranmu saat baru mulai belajar berpuasa?
Apa pula yang ada di benak orangtua saat melihat anaknya belajar puasa? Merasa iba, tidak tega, atau malah merasa lucu?
Membincangkan periode belajar berpuasa, Kompasianer Listhia H. Rahman teringat tentang pengalamannya saat belajar berpuasa. Ia yang ketika itu masih kecil pernah secara diam-diam makan di kamar setelah terbayang menu sahur yang enak: sop daging.
"Jadi waktu itu tiba-tiba keingat makanan sahur, sop daging, enak banget, terus aku ngumpet ngambil makanan di dapur," ujar Kompasianer Listhia, sambil tertawa mengingat kejadian itu.
"Iya, sop dagingnya aku bawa ke kamar, terus aku makan, deh," lanjutnya.
Orangtuanya pun tahu kejadian itu, tapi tidak dimarahi. Katanya, mungkin mengerti anaknya masih kecil dan perlu waktu untuk belajar berpuasa.
Selain berpuasa di rumah sekolah, dulu setiap sore di bulan puasa Listhia dan teman-teman rumahnya akan mengikuti kegiatan di TPQ yang ada di Masjid dekat rumahnya.
"Seingatku dari SD kelas 1 sampai kelas 6 itu selalu ikut, semacam Sanlat (Pesantren Kilat) gitu kali, ya, di Masjid," kata Kompasianer Listhia HR.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, dilaksanakan dari pukul 15.00 hingga waktunya berbuka puasa. Jadi, bisa sekaligus ngabuburit kemudian buka puasa bersama di Masjid.
Baca juga: TPQ At-Taqwa dan Suasana Ramadhan yang Membuat Rindu
Karena aktivitas tersebut, Listhia mengaku tidak pernah merasa punya banyak pilihan menu saat berbuka. Seadanya yang tersedia di Masjid.