Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berinvestasi Jangan Karena Referensi Orang Lain, Pahami Dulu Mindset Ini agar Tidak Menyesal

25 Februari 2022   04:00 Diperbarui: 25 Februari 2022   04:09 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu sakti andalan Indonesia (Dokumentasi pribadi)

Di tengah situasi yang tidak pasti seperti sekarang ini, sebagian orang kini mulai mengambil peluang untuk berinvestasi.

Tak jarang bagi pemula yang ingin melakukan investasi, kerap kali ditawari instrumen investasi dengan memberi referensi orang-orang tertentu sebagai rujukan.

Namun perlu dipahami, bagi pemula yang baru akan berinvestasi, setidaknya pahami dulu beberapa hal penting ini agar tidak terjebak investasi bodong.

Lalu, bagaimana agar berinvestasi tetap aman?

Berikut Kompasiana telah merangkum artikel menarik dan populer lainnya, mulai dari tips berinvestasi hingga mindset yang benar dalam berutang.

1. Jangan Investasi Hanya Karena Referensi Orang Lain

Ilustrasi investasi (Sumber: pixabay)
Ilustrasi investasi (Sumber: pixabay)

Pernahkah Anda ditawari instrumen investasi dengan memberi referensi orang-orang tertentu sebagai rujukannya?

Cara-cara seperti ini biasanya menyasar orang-orang yang kurang paham dengan hitung-hitungan untung rugi investasi, sehingga menjadikan referensi tersebut sebagai pertimbangan utama.

Namun, apakah cara tersebut dapat menjamin keamanan dalam berinvestasi? (Baca selengkapnya)

2. Tidak Memberitahukan Penyakitnya kepada Pasien, Bolehkah?

Ilustrasi konsultasi dokter (Foto oleh MART PRODUCTION dari Pexels) 
Ilustrasi konsultasi dokter (Foto oleh MART PRODUCTION dari Pexels) 
Saat mengalami sakit berat seperti kanker, biasanya keluarga pasien meminta dokter untuk tidak memberitahukan secara langsung penyakit yang diderita oleh pasien.

Namun, apakah merahasiakan penyakit dari pasien merupakan tindakan yang tepat? (Baca selengkapnya)

3. Akankah Beli Minyak Goreng dan Tempe Wajib Pakai BPJS Kesehatan?

Kartu sakti andalan Indonesia (Dokumentasi pribadi)
Kartu sakti andalan Indonesia (Dokumentasi pribadi)
Minyak goreng menjadi barang langka setelah berbulan-bulan melonjak harganya. Saat tersedia stoknya di ritel modern, pembeliannya pun dibatasi. Akibatnya masyarakat harus berebut paling cepat untuk mendapatkannya. Sebab jika kehabisan hari ini, belum tentu esok akan tersedia kembali.

Di beberapa tempat pembeli yang sudah mendapatkan minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter diberi tanda jarinya dengan tinta seperti tanda pasca mencoblos saat pemilu.

Sementara di tempat lain pembelian minyak goreng dengan harga subsidi wajib melampirkan fotokopi Kartu Keluarga dan sertifikat vaksin Covid-19. (Baca selengkapnya)

4. Menerima Kekurangan Anak, Memberinya Ruang untuk Tumbuh

Ilustrasi Ibu mengajari anak mencuci alat makan. (Sumber: iStock via nakita.grid.id) 
Ilustrasi Ibu mengajari anak mencuci alat makan. (Sumber: iStock via nakita.grid.id) 
Menanamkan kedisiplinan pada anak saat penting. Salah satu cara membangun sifat disiplin pada anak ialah dengan mengajarkan anak untuk  membantu pekerjaan di rumah.

Meskipun apa yang dikerjakan oleh anak belum sempurna, dalam momen tersebut, orangtua dapat memberikan masukan terhadap kekurangan pekerjaan anak tanpa merendahkannya. (Baca selengkapnya)

5. Mindset yang Harus Diubah bagi yang Suka Berutang

deb-6217947a8700642d7a30e212.jpg
deb-6217947a8700642d7a30e212.jpg

Masalah utang piutang kera paki mempertaruhkan hubungan silaturahmi. Tak jarang silaturahmi bisa putus karena utang.

Biasanya, hal yang sering terjadi terkait masalah utang dan piutang ialah orang yang berutang sering bersikap argon dan tidak terima ketika utangnya ditagih. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun