Siapa di sini yang selama masa pandemi dan WFH mencoba hobi baru, yaitu berkebun di rumah? Mungkin kalianlah salah satunya.
Memang dimasa seperti sekarang ini untuk beraktivitas diluar rumah sangat terbatas, mungkin ada yang tidak bisa pergi ke pasar atau ke supermarket untuk membeli kebutuhan pokok.
Karena keterbatasan itulah, mereka mencoba berkebun di rumah, dengan menanam buah, sayuran, atau tanaman obat sekalipun. Selain itu, berkebun juga bisa menjadi alternatif agar tidak bosan selama di rumah saja.
Tapi, beberapa dari kalian mungkin masih ragu untuk berkebun di rumah dengan segala pertanyaan yang muncul. Misalnya: Bagaimana jika perkarangan rumah tidak luas? Â Bagaiman jika hasilnya tidak sesuai ekspetasi? Atau bahkan tidak memiliki perkarangan rumah sama sekali.
Tenang saja! karena banyak sekali cara untuk kalian berkebun di rumah dengan memanfaatkan perkarangan rumah, atau yang tidak memiliki perkarangan kalian bisa memanfaatkan barang-barang bekas untuk dijadikan media tanam.
Berikut 3 artikel di Kompasiana yang akan membantu para kompasianer berkebun di rumah, mulai dari bertanam di perkarangan rumah, membuat kebun hidroponik, dan hal-hal yang diperhatikan sebelum berkebun.
1. Bertanam di Pekarangan Rumah, Minim Modal Hasil Lumayan
Jika memiliki pekarangan rumah kecil, ternyata masih bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berguna, baik untuk kesehatan atau makanan tambahan.
Jika tidak memiliki lahan yang cukup maka pot-pot lah yang menjadi media tumpuan hidup berbagai macam tanaman. Semua tanaman yang berada di pot ini hasil bertanam dengan modal minim, tapi ya lumayan buat kebutuhan pribadi dan tetangga.
Dengan memegang teguh dua prinsip ekonomi, yaitu "dengan modal sekecil kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu" dan "dengan modal tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar besarnya."