Ilustrasi generasi sandwich, terhimpit antar 2 generasi. (Diolah kompasiana dari sumber: shutterstock via kompas.com)
Meski sejak 1981 istilah generasi sandwich ini sudah dikenalkan, tapi belakangan mulai kembali diperbincangkan.
Generasi sandwich ini secara sederhana hadir di antara dua generasi: generasi orangtuanya dan generasi adik --maupun anak-anaknya-- yang masih amat bergantung padanya.
Oleh karena itu mereka yang kini berada generasi sandwich, bukan tidak mungkin, lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental hingga finansial.
Selain pembahasan mengenai generasi sandwich, masih ada konten terpopuler dan menarik di Kompasiana: dari kebiasaan merokok hingga calon kuat Panglima TNI.
1. Solusi Atasi Masalah Finansial bagi Generasi Sandwich
Awalnya, istilah generasi sandwich merujuk pada perempuan usia 30-40 tahun yang selain harus mengurus anak-anak juga harus memenuhi kebutuhan orang tua.
Secara demografi mungkin berubah, namun secara konsep masih sama.
Generasi sandwich adalah generasi yang "terjebak" menanggung hidup generasi di atas dan generasi di bawah mereka. (Baca selengkapnya)
2. Kebiasaan Merokok, Penyebab Utama Kanker Paru-paru