Rebo Wekasan dalam tradisi masyarakat Jawa diartikan sebagai hari Rabu terakhir di bulan Shafar.
Akan tetapi tidak hanya bagi masyarakat Jawa, tradisi tersebut juga banyak dilakukan di banyak daerah di Indonesia seperti Aceh, Bangka, Kudus, Yogyakarta, Banyuwangi, hingga Sulawesi.
Meski kepercayaan yang menyebut bulan Safar ini bulan yang buruk dan penuh kesialan sebenarnya justru muncul dalam sejarah era pra-Islam.
Namun, di Indonesia, biasanya pelaksanaan Rebo Wekasan ini dilakukan di pantai, sebagai bentuk permohonan keselamatan dan pengakuan laut sebagai sumber rezeki.
Selain pembahasan mengenai Rebo Wekasan, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana: dari format lawak Srimulat hingga menyiapkan PTM Terbatas.
1. Kearifan Lokal Tradisi Rabu Wekasan
Tradisi Rabu Wekasan adalah acara budaya dan doa bersama agar manusia senantiasa ingat toleransi, berserah diri, dan permohonan keselamatan.
Menariknya kala menyimak tradisi Rabu Wekasan ini secara umum masyarakat setempat memaknai sebagai hari tolak bala.
Masyarakat menempatkan diri sebagai ciptaan yang berlindung kepada Sang Pencipta. (Baca selengkapnya)
2. Srimulat, Melawak Memerlukan Kerja Sama dan Kekuatan Karakter