Indonesia secara resmi mengumumkan kesiapan untuk menjadi tuan rumah G-20 pada tahun 2022.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, seperti dikutip dari kompas.id mengatakan, Indonesia harus mampu mengartikulasikan kepentingan negara berkembang dan negara miskin.
Khususnya, tentu saja, untuk bisa mendorong agenda G-20 menghasilkan kesepakatan yang benar-benar konkret untuk pemulihan dampak Covid-19 bagi mereka.
Indonesia menjadi presidensi G-20 tahun 2022 dengan tema "Recover Together, Recover Stronger" mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Selain kabar tersebut masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana: dari investasi untuk anak muda hingga pentingnya penguasaan komunikasi publik.
1. Mampukah Indonesia "Mengatur" AS dan China di G20?
Mulai 1 Desember 2021 hingga 31 November 2022, Indonesia akan menjadi tuan rumah Presidensi G20. Rencananya, akan ada 150 pertemuan selama periode tersebut. Mulai dari pertemuan working group tingkat Sherpa, finance, sampai deputy.
Ujungnya adalah KTT G20, yang akan dihadiri oleh seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan.
Jumlah delegasi berbagai pertemuan itu sekitar 500 sampai 5.800 orang, dan ini adalah event sepanjang tahun. (Baca selengkapnya)
2. Tak Hanya Saham, Ada 4 Investasi Lain yang Cocok untuk Anak Muda