Pembahsan mengenai ide-ide brilian yang kerap datang saat kita berada di kamar mandi menjadi salah satu topik yang menarik perhatian pembaca di Kompasiana.
Selain itu ada juga alasan mengapa berpikir logis itu penting, serta etika sebelum mengajukan cuti.
Berikut ini konten-konten menarik dan populer di Kompasiana yang berhasil dirangkum:
Semua orang pada dasarnya kreatif. (sumber foto: Tim Mossholder on Unsplash)
Pikiran bawah sadar Anda sudah bekerja sangat keras untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi.
Dan sekarang, sesudah Anda membiarkan pikiran Anda mengembara, pikiran bawah sadar Anda bisa muncul dan menanamkan ide-ide hebat ke dalam pikiran sadar Anda. (Baca selengkapnya)
ilustrasi bingung mengambil cuti kerja. (sumber: Pixabay.com/Sophieja23)
Adakalanya kita absen masuk kerja. Entah karena sakit, urusan keluarga, kepentingan mendadak, dan berbagai keperluan lainnya. Namun perlu diingat bahwa bukan berarti kita bisa seenaknya mengambil cuti. (
Baca selengkapnya)
Para pemain Denmark mengelilingi Christian Eriksen yang tiba-tiba kolaps di tengah pertandingan melawan Finlandia. Laga Denmark vs Finlandia merupakan pembuka Grup B Euro 2020 yang digelar di Stadion Parken, Sabtu (13/6/2021). (AFP/WOLFGANG RATTAY via KOMPAS.com)
Pemberian CPR dikenal dengan singkatan DRCAB. Untuk memberikan pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami kolpas, langkah pertama adalah memperhatikan kondisi sekitar. Kedua, cek respons. Ketiga, kompresi dada. Keempat, jalan napas. Dan terakhir adalah memberikan bantuan napas. (
Baca selengkapnya)
Berpikir Logis | Foto oleh Alex Green dari Pexels
Logika dan penalaran selalu terkait dengan istilah problem solving. Saat kita berhadapan dengan masalah, otak kita akan mencoba untuk mencari solusi.
Langkah pertama dalam dalam memecahkan permasalahan adalah memberikan definisi masalah secara jelas. Semua informasi yang relevan distrukturisasi, dan dianalisis. (Baca selengkapnya)
Kita sering mengeluh tentang hari sial, tetapi apakah hari sial itu benar-benar nyata? | Ilustrasi oleh Free-Photos via Pixabay
Tidak ada yang namanya
hari sial dalam kenyataan. Bahkan apa yang kita sebut sebagai hari keberuntungan juga tidak ada. Persepsi semacam itu hanyalah doktrin yang kita terima dari orang-orang di sekitar kita yang menganggap hidup adalah tentang untung atau rugi. (
Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya