Middle Income Trap dapat dibilang kondisi keuangan individu yang mengalami stagnan pada level menengah sehingga menyebabkan seseorang sulit untuk mencapai kondisi keuangan yang lebih sehat.Â
Kelas menengah merupakan kelompok yang paling rentan terjebak middle income trap. Gaya hidup dan gengsi yang tinggi agar dianggap orang berada menjadi penyebab utamanya. Topik ini dibahas oleh Kompasianer Luna Septalisa yang artikelnya menjadi salah satu yang terpopuler kemarin (22/02).
Jika kita berada dalam posisi ini, bagaimana cara untuk mengatasinya? Atau paling tidak, Apa ciri-ciri seseorang yang terjebak middle income trap?
Selain itu, terdapat juga pembahasan mengenai posisi jabatan seorang duta besar negara. Mengapa posisi menjadi duta besar justru dijadikan sebagai sebuah sanksi politik?
Simak penjelasan lengkapnya dalam 5 daftar konten terpopuler di Kompasiana untuk pagi ini:
Middle Income Trap: Jebakan Finansial yang Membuat Kelas Menengah Sulit Naik Kelas
Gaji naik, ganti gawai. Jabatan naik, ganti mobil. Dapat bonus, beli barang branded. Tabungan terkumpul banyak, pergi liburan. Jadi, setiap kali penghasilan meningkat pengeluaran untuk gaya hidup juga ikut meningkat. (Baca selengkapnya)
"Didubeskan", Sebuah Jabatan Mulia, Sanksi Politik, atau Jatah Politik?
Berbeda dengan kenyataan ketika Orde Baru, posisi menjadi duta besar justru dijadikan sebagai sebuah sanksi politik. Profesi yang bergengsi ini justru dianggap sebagai jabatan yang paling tidak diinginkan oleh para pegiat politik di Indonesia saat itu. (Baca selengkapnya)
Alasan Populernya Genshin Impact di Indonesia
Berbagai macam hal bertemakan Genshin Impact, mulai dari video tutorial, tips dan trik, fan art berupa ilustrasi atau tulisan, serta meme, banyak beredar di dunia maya. Game ini bahkan mendapatkan penghargaan sebagai salah satu permainan video terbaik di tahun 2020.Â