Ketika apartemen DP nol persen yang digagas Anies Baswedan muncul beberapa tahun lalu, terlihat jelas ada begitu banyak kesalahan dalam perencanaan bangunan yang terpampang dalam denah hunian.Â
Kompasianer Radityo yang pernah tinggal di Singapura menyebutkan, luas unit terlalu kecil dan secara keseluruhan cenderung "tidak sehat".
Mengapa apartemen di Jakarta terlalu kecil dan tidak sehat? Apa saja pertimbangan yang bisa dikatakan suatu apartemen layak untuk ditinggali?
Simak ulasannya bersama 5 konten terpopuler untuk pagi ini (15/02):
Karena Inilah Apartemen di Jakarta Kurang Nyaman dibandingkan Singapura
Saya sudah tinggal lama di Singapura dan melihat-lihat bagaimana teraturnya apartemen di Singapura dibangun.Â
Hanya 1 bulan saja pengalaman saya tinggal di apartemen Jakarta, membuat saya secara pribadi tidak betah dan memilih tinggal di rumah pribadi di perumahan atau di Singapura tempat saya bekerja.
Kita seharusnya justru bisa belajar dari Singapura tentang bagaimana mengelola apartemen jika Jakarta memang didapuk sebagai kota metropolitan. (Baca selengkapnya)
Termakan Kata-kata, Jodoh Datang di Tempat yang Tak Disangka
Karena apa yang awalnya kita benci justru bisa menjadi hal yang akan kita cintai. Jadi berkata dan bertindak sewajarnya. Membenci pun sekadarnya jangan berlebihan karena hal yang berlebihan itu tidak baik. (Baca selengkapnya)
Pengalaman Jalani Hobi Aquascape, Ingin Menyerah tapi Tetap Penasaran
Bagi penggemar ikan pasti familiar istilah ini, yaitu seni mendesain aquarium dengan mengatur tanaman, batu, kayu, serta bahan lainnya agar menciptakan suasana menarik dan indah layaknya ekosistem fauna di alam liar.Â