Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Serius Masih Mau Berantem dan Marah Menunggu yang Bilang "OTW"?

31 Desember 2020   04:38 Diperbarui: 31 Desember 2020   04:41 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi budaya OTW. | diolah dari Shutterstock via ieobusiness.com

Sudah berapa "OTW" yang kamu ucap untuk membuat orang yang menunggumu tenang, padahal kamu masih mengambil handuk di jemuran dan berjalan ke kamar mandi?

Bagi yang sering mengucapkan itu, barangkali, bisa berkilah, "yang penting dijawab aja dulu." Tapi, tahukah kamu apa dampaknya kepada orang yang menunggumu dan perihal yang ingin dikerjakan bersama itu?

Apalagi jika terlalu sering bilang "OTW" dan teman yang menunggu sudah tahu itu pasti masih lama. Kemudian hari, bisa jadi, temanmu tidak percaya lagi padamu. Bisa jadi.

Andai yang sering menggunakan "OTW" itu paham: jadi orang yang ditunggu sebenarnya tidak enak.

Selain konten tadi, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana, kemarin!

1. Balada "OTW", Hurufnya Tiga tapi Dosanya Banyak
Ilustrasi budaya OTW. | diolah dari Shutterstock via ieobusiness.com
Ilustrasi budaya OTW. | diolah dari Shutterstock via ieobusiness.com

Segala hal yang membuat mereka telat seakan bisa terbayar lunas lewat alasan OTW. Entah itu karena mereka bangun kesiangan, lagi malas gerak, masih mau rebahan, atau enggan berangkat. (Baca selengkapnya)

2. Tahun 2021, Masih Berantem di Kolom Komentar?
Ilustrasi tahun 2021. (sumber: unsplash.com/Anne Nygard)
Ilustrasi tahun 2021. (sumber: unsplash.com/Anne Nygard)

Beragam permasalahan saat ini maupun tantangan di tahun 2021 juga tak lepas dari peran media sosial.

Dunia maya melalui media sosial menjadi salah satu faktor yang membuat dunia nyata seolah-olah makin ruwet. Ya begitulah manusia. (Baca selengkapnya)

3. Serunya Melacak dan Mengurus Ranmor Hilang, Libatkan Dukun, Polisi, dan Asuransi!
Ilustrasi pencurian mobil. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)
Ilustrasi pencurian mobil. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Pernah dipertemukan dengan seorang "penghubung" yang konon punya jaringan dengan dunia hitam dan mempunyai kedekatan dengan para bandol/penadah barang curian, terutama hasil kejahatan ranmor? (Baca selengkapnya)

4. Selamat Datang di Bajawa, Flores-NTT!
Puncak Wolobobo. (Dokumen Pribadi/Mariemon S. Setiawan, 2018)
Puncak Wolobobo. (Dokumen Pribadi/Mariemon S. Setiawan, 2018)

"Selamat datang di Bajawa, teman. Di sini terkadang tungku api lebih ramai daripada ruang tamu!" tulis Kompasianer Mariemon S. Setiawan, menirukan ucapan kerabatnya dengan nada kelakar. (Baca selengkapnya)

5. Mengapa CPNS Formasi Guru (Harus) Diganti PPPK?
Peserta mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Surabaya, Selasa (22/9/2020). (AFP/JUNI KRISWANTO)
Peserta mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Surabaya, Selasa (22/9/2020). (AFP/JUNI KRISWANTO)

Mengapa ada untuk CPNS guru kini mesti menjadi PPPK? Sayangnya, khalayak umum belum begitu familiar dengan itu dan kurang memasyarakat daripada PNS. (Baca selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun