Hingga Senin (14/12) perdebatan hingga kritik terhadap pemerintah masih hangat di media sosial terkait 1,2 juta vaksin Sinovac dari China tiba di Indonesia sejak Minggu (06/11/2020).
Pasalnya, vaksin dari Sinovac tersebut tak bisa langsung didistribusikan kepada masyarakat karena harus melalui serangkaian tes BPOM dan MUI.
Dan, inilah yang kemudian ramai mengenai harga, aksesibilitas, hingga keampuhan vaksin tersebut.
Pertanyaan besarnya: jika vaksin baru bisa digunakan pada 2021, bagaimana cara menyimpan dan mendistribusikannya?
Selain konten seputar vaksin sinovac, masih ada konten-konten lain yang menarik dan terpopuler di Kompasiana, kemarin.
1. Cold Chain, Kunci Sukses Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Vaksin Covid-19 Sinovac tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020). Vaksin diterbangkan dari Beijing, Cina dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 21.30 WIB. (Foto: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden via kompas.com)
Kesuksesan program vaksinasi ini akan sangat tergantung bagaimana pemerintah bisa menjamin tidak terputusnya Cold Chain; dari produsen hingga vaksin digunakan.
Apalagi Pemerintah perlu menjamin sistem manajemen penyimpanan dan pendistribusian vaksin yang efesien dan efektif.
Ini menjadi penting, sebab perlu segera diputuskan di mana titik distribusi vaksin setelah tiba di Indonesia, misalnya. (Baca selengkapnya)
2. "Kneeling Protest", Ritus Perang Semesta Melawan Rasisme
Ilustrasi: Pemain dan wasit berlutut di lapangan melawan rasialisme sebelum pertandingan (Foto: AFP/XAVIER LAINE via Kompas.com)
Sejak masifnya gerakan Black Live Matter di Amerika Serikat, kita kembali melihat aksi Kneeling Protest yang dilakukan para atlet sebelum bertanding.
Namun, ada yang perlu diketahui: Kneeling Protest bukanlah hal baru dalam sebuah aksi protes, tapi itu juga pernah dilakukan oleh Martin Luther King Jr. (Baca selengkapnya)
3. Istri Berpenghasilan Tinggi, Siapa yang Diuntungkan?
Ruas jalan di dusun Sidokerto jadi pasar dadakan tiap Minggu pagi sejak pandemi. Semua penjualnya perempuan. (Dokumentasi: Foto pribadi/Yosi Prastiwi)
Di antara pro-kontra istri bergaji tinggi daripada suami, hari ini kita berada di situasi abnormal. Masih bekerja saja sudah beruntung, asalkan keluarga utuh dan tercukupi kebutuhannya. (Baca selengkapnya)Â