Produk yang baik tidak cukup sekadar dibuat. Masih ada tahap berikutnya yang tak kalah penting: memasarkannya.
Orang-orang mesti tahu produk kita, jika mereka sudah tertarik harapannya tentu saja menjadi konsumen. Dan itu ada caranya, ada ilmunya cara untuk memasarkan sesuatu.
Meski dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, kita juga mesti percaya: pasti ada kesempatan yang tersimpan guna memasarkan karya kita, produk kita.
Selain itu masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya yang di Kompasiana, kemarin.
1. Strategi Pemasaran yang Sudah Dilupakan Tenaga Penjual
Apa yang dilakukan oleh si penjual ini merupakan salah satu teknik pemasaran yang harus dilakukan tenaga penjual (unsplash.com/Jorge Zapata)
Dalam marketing, tulis Kompasianer Himam Miladi, apapun yang dilakukan oleh si penjual merupakan salah satu teknik pemasaran yang harus dilakukan tenaga penjual.
Sederhananya, sebagai contoh, berapa kali kita membeli makanan pada penjual yang lewat di depan rumah? Karena seringnya lewat depan rumah, jika tidak hari ini barangkali di lain hari kita akhirnya akan membelinya, bukan? (Baca selengkapnya)
2. Mahasiswa Pendidikan Abad 21, Sudah Seberapa Siap Kompetensimu?
Ilustrasi Mahasiswa Pendidikan - thinkstock via kompas.com
Sebagai mahasiswa (jurusan) pendidikan yang dicetak menjadi calon guru, sudahkah kita siap menghadapi tantangan pembelajaran abad 21 yang semakin kompleks? (Baca selengkapnya)
3. Anwar Sadat Puas "Melihat" Arus Damai Arab-Israel Saat Ini
(Gambar : Reuters via BBC.com)
Melihat perubahan sangat signifikan terjadi saat ini mungkin diantara kita pernah ingat pada salah seorang tokoh legendaris dari Mesir, Timur Tengah yakni Anwar Sadat. (Baca selengkapnya)
4. Pohon adalah Penanda Kehidupan dan Perekam Sejarah yang Setia
Pohon mahoni setelah 4 tahun, 01/09/2014 (Dokumentasi Pribadi/Teopilus Tarigan)
Kenyataan telah membuktikan, bila pohon tidak ditebang tanpa alasan, seringkali manusia yang pergi lebih dahulu meninggalkan dunia, dibandingkan pohon-pohon yang tetap bertahan melintasi zaman, hingga ratusan tahun. (Baca selengkapnya)
5. "27 Steps of May", Kabar Kerapuhan Traumatis Wujud Intropeksi Diri
Ilustrasi mengurung diri. (Sumber Gambar: pixabay.com)
Film 27 Steps of May menggambarkan bahwa kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan menghancurkan kehidupan seseorang. Menyisakan trauma. Barangkali ada nilai yang bisa dipetik dari film ini. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H