Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips agar Anak Mau Latihan Menulis, Gaji Bulanan Vs Per Pertemuan bagi Guru Honorer

24 Oktober 2020   05:21 Diperbarui: 24 Oktober 2020   06:02 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menolak pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Nah, bicara masalah mana yang lebih baik, tentu subjektif adanya. Tergantung persepsi masing-masing orang. Namun, menurut saya, tidak ada yang lebih baik, karena selalu ada plus minus, kelebihan dan kekurangan dari dua sistem pembayaran ini. (Baca Selengkapnya)

Hikmah Pandemi, Berkembangnya Ekonomi Digital dan Gig Economy

Content creator bisa jadi salah satu contoh pekerja tidak tetap versi gig economy| Sumber: Shutterstock via Kompas.com
Content creator bisa jadi salah satu contoh pekerja tidak tetap versi gig economy| Sumber: Shutterstock via Kompas.com
Selalu ada hikmah di balik setiap bencana. Seperti pada bencana pandemi Covid-19 sekarang ini, dengan sangat terbatasnya pergerakan manusia dan juga pergerakan barang, telah memacu perkembangan ekonomi digital dan gig economy menjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi informasi dan jaringannya sebagai faktor utama dalam menunjang produksi barang dan jasa hingga sampai ke tangan konsumen.

Sedangkan gig economy adalah suatu kondisi perekonomian di mana status pekerja mengalami pergeseran dari yang bersifat permanen menjadi pekerja kontrak atau pekerja tidak tetap. (Baca Selengkapnya)

Yahoo Groups Ditutup, Era "Milis" Pun Berakhir

Tangkapan layar laman Yahoo Groups. Sumber: groups.yahoo.com
Tangkapan layar laman Yahoo Groups. Sumber: groups.yahoo.com
Seperti judul novel laris Sidney Sheldon, "Nothing Lasts Forever". Tiada yang abadi. Bila saatnya tiba, sebuah media secanggih apapun bisa saja berakhir.

Begitu juga dengan nasib "Yahoo Groups" yang pernah digunakan banyak komunitas sebagai forum komunikasi antar anggota di masa lalu. Yahoo Groups memfasilitasi sarana komunikasi lewat mailing list yang lebih dikenal dengan singkatan "Milis".  (Baca Selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun