Kabar ditikamnya pendakwah Syekh Ali Jaber oleh orang tak dikenal saat mengisi acara keagamaan di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/09) menjadi perbincangan banyak pihak. Pasalnya insiden serupa juga pernah terjadi beberapa kali.
Sementara itu, selain menyoal radikalisme, Kompasianer Hana Marita Sofianti dalam artikelnya juga menyoroti kondisi psikologis jemaah yang hadir di acara tersebut terutama anak-anak setelah menyaksikan kejadian di depan mata.
Artikel mengenai insiden penusukan Syekh Ali Jaber ini mendapat perhatian banyak pembaca.
Berikut 5 konten populer di Kompasiana, termasuk juga soal keterlibatan petinggi Changi Airport Group dalam kasus tuduhan terhadap asisten rumah tangganya asal Indonesia.
Syekh Ali Jaber (Kompas/Tri Purna Jaya)
Kala itu, Syekh Ali Jaber sedang mengisi kajian acara tahfidz untuk santri penghafal Al-Quran di sana. Tentu saja saat insiden tersebut terjadi, banyak anak-anak menyaksikannya. Hal yang kemungkinan besar meninggalkan dampak psikologi negatif bagi mereka. Â (
Baca selengkapnya)
Bandara Changi, Singapore. (Sumber: digital.ihg.com)
Parti Liyani tenaga kerja asal Indonesia dibebaskan dari penjara pada 8 September kemarin setelah tuduhan tindak pencurian yang dilakukannya tidak terbukti. Tuduhan tersebut dilontarkan oleh majikannya, keluarga Liew Mung Leong, seorang petinggi Changi Airport Group (CAG). (
Baca selengkapnya)
Pemandangan dari dalam pesawat (Dokumentasi Anthony Tjio)
Seturunnya dari pesawat di Bandara Hong Kong, penumpang langsung digiring ke Terminal 3, gedung yang kini diubah menjadi bangsal penyaringan Covid-19. Di situ sudah ada ratusan pendatang yang sudah berbaris. Akan ada proses melelahkan yang menanti. (
Baca selengkapnya)
Ilustrasi budaya curhat dengan rekan kerja bisa berujung pada aksi perselingkuhan (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Mencurahkan isi hati kepada rekan kerja sah-sah saja sebenarnya. Tidak ada salahnya menjadi teman pendengar yang setia saat sedang di kantor. Namun ada hal-hal yang wajib diantisipasi agar hal ini tidak berujung pada perselingkuhan di antara keduanya. (
Baca selengkapnya)
Ilustrasi (Sumber: conferencesthatwork.com)
Mungkin banyak bos yang berpikir bahwa gaji tinggi akan meningkatkan
loyalitas karyawan pada perusahaan. Jawabannya tidak selalu benar. Sebab ada faktor lain, di mana umumnya tak melulu soal uang. (
Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya