Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pada Sabtu (29/8/2020), dalam rilis resmi menyerukan larangan menggunakan kata "anjay".
Sebagaimana netizen pada umumnya ramai memperbincangkan hal tersebut, Kompasianer Khrisna Pabichara pun terperanjat, seperti dalam artikelnya ia turut menanggapi karena kata anjay, dalam rilis yang beredar luas di media sosial, ditengarai dapat merendahkan martabat manusia.
"Lebih terperanjat lagi karena pengguna kata anjay dapat dikenai pidana."
Dalam artikelnya Ia turut menjelaskan bahwa pelarangan kata Anjay untuk merundung atau merisak akan percuma karena Anjay adalah ranting dari dahan bernama anjir, sedangkan anjir sebatas dahan dari pohon bernama anjing. Jika anjay dilarang, anjir dan anjing juga mesti dilarang. Anjay dan anjir terhitung ragam cakapan. Belum terekam juga ke dalam KBBI. Selain anjay, ada puluhan kata yang berkaitan dengan anjing.
Selain itu,Kompasianer Yose Revela menulis sisi suram bisnis startup kala pandemi.
"Entah kebetulan atau tidak, pandemi Covid-19 turut membantu "seleksi alam" usaha rintisan di Indonesia, terutama yang sudah salah urus atau "menyimpang" sejak awal."
Seperti apa kisah di baliknya? Inilah 5 konten terpopuler yang hadir di Kompasiana kemarin (01/09):
Pohon Kata Bernama Anjing
Sisi Muram Bisnis "Startup" di Masa Pandemi
Jika krisis ternyata berlanjut, seperti saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, ini akan jadi "ajang pembantaian", karena semua orang akan ditekan semaksimal mungkin, dengan hak-hak mereka tersunat secara signifikan, tertunggak, bahkan hilang sama sekali. (Baca Selengkapnya)
Filosofi Pohon Pisang, Pantang Tumbang Sebelum Berbuah
Tak penting seberapa kuat atau besar seseorang, lebih penting adalah tahu tujuan hidupnya.
Manusia, yang lebih mulia dari pohon pisang, harusnya tak kalah. Berikut ini tiga contoh manusia yang berbuah sebelum tumbang. (Baca Selengkapnya)