Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips agar Program Praktik Lapangan Tidak Membosankan hingga Jilbab Tjoet Nyak Dien yang Terkoyak

22 Agustus 2020   05:45 Diperbarui: 22 Agustus 2020   05:45 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran: Pixabay.com/sasint 

Menjadi calon pendidik maupun tenaga kependidikan tentunya sudah pasti harus mengikuti pembekalan dengan materi Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

Kompasianer Sigit Eka Pribadi, dalam artikelnya menjelaskan, PPL ini selain sebagai wadah uji kompetensi, kamu juga bisa menggali, mengembangkan, dan mengasah secara optimal potensi yang ada dalam diri.

Lantas, kemampuan apa saja yang bisa kita kembangkan agar menjadi tenaga kependidikan yang kreatif dan kolaboratif?

Selain tips tersebut, terdapat juga artikel lain dengan keterbacaan terbanyak yang tersaji di Kompasiana kemarin (21/08).

Berikut daftar 5 artikel terpopuler:

3 Hal yang Bisa Kamu Kombinasikan dalam PPL

Ilustrasi gambar via Kompas.com
Ilustrasi gambar via Kompas.com
Agar kamu tidak monoton, jenuh, bosan, dan PPL kamu terjebak dalam rutinitas karena kamu terpaku pada kewajiban kamu untuk mempertanggungjawabkan keempat kompetensi kamu tersebut.

Maka semoga apa yang bisa penulis bagikan ini bisa jadi saran dan masukan dalam rangka kamu kolaborasikan dan menambah kebermanfaatan dalam menjalani PPL kamu. (Baca Selengkapnya)

KAMI versi Arif Rahman Hakim dan KAMI versi Din Syamsuddin

Arif Rahman Hakim (Sumber Foto: bombastis.com)
Arif Rahman Hakim (Sumber Foto: bombastis.com)
Seperti geliat KAMI era Arif Rahman Hakim dan rekan yang serta-merta diikuti lahirnya kesatuan aksi yang lain, KAMI versi Din Syamsuddin dan konco juga bernasib serupa. Ada bedanya. KAMI yang dulu diikuti aksi pendukung, KAMI yang sekarang diikuti aksi petanding. (Baca Selengkapnya)

Pandemi, Resesi Ekonomi dan Revolusi Sosial

Ilustrasi resesi akibat pandemi | sumber: SHUTTERSTOCK/LIGHTSPRING via KOMPAS.com
Ilustrasi resesi akibat pandemi | sumber: SHUTTERSTOCK/LIGHTSPRING via KOMPAS.com
Bila membandingkan konteks sejarah tentang pandemi, ekonomi dan berimplikasi pada isu-isu sosial politik, maka tema "Habis Merdeka Terbitlah Resesi" menjadi menarik untuk diulas dari berbagai sudut pandang.

Banyak kemungkinan kompleksitas masalah yang terjadi, termasuk goncangan politik yang mengarah pada disintegrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun