Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terpopuler: Nasib para Perawat hingga Data Diri yang Rentan Disalahgunakan

9 Juni 2020   04:35 Diperbarui: 9 Juni 2020   04:43 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perawat Memasang APD | Foto: Kompas.com

Hingga Minggu (07/06/2020) berita mengenai belum dibayarnya insentif dan THR perawat di Indonesia masih tersiar.

Sejumlah repons dari berbagai kalangan pun bernada sumbang. Mereka bahkan menilai para pahlawan kemanusiaan ini tak dimanusiakan.

Artikel yang membahas seputar hal ini menjadi salah satu yang populer di Kompasiana, Senin (08/06/2020).

Selain itu ada juga mengenai masih rendahnya kesadaran kita terkait informasi data pribadi. Belakangan diketahui masih banyak yang mengumbarnya di media sosial. Padahal, hal itu amat sangat rentan disalahgunakan.

Berikut beberapa artikel terpopuler yang sudah dirangkum Kompasiana:

Perawat, Pilih Insentif atau Santunan?

Perawat Memasang APD | Foto: Kompas.com
Perawat Memasang APD | Foto: Kompas.com
Setiap bulan kita menyaksikan para tenaga keperawatan berguguran, tangisan sendu menghiasi media sosial yang diiringi lagu gugur bunga.

Ada kekecewaan dan kekhawatiran bagi mereka yang bekerja bahwa kehidupan harus dijaga dan hak harus diberikan segera, tapi apakah mereka mengira bahwa dengan santunan kematian bagi keluarga telah cukup mengobati lelahnya bekerja hingga nyawa hilang?

Sebenarnya ada dua pilihan bagi perawat Indonesia di era new normal ini, apakah setia memilih insentif yang kadang tidak menentu atau hanya akan menunggu santunan kematian yang sudah siap didepan mata. (Baca selengkapnya)

Tak Masalah Gagal PPDB Zonasi, yang Penting Bangkitkan Semangatnya

Ilustrasi. - Free-Photos/Pixabay
Ilustrasi. - Free-Photos/Pixabay
Proses pendaftaran PPDB tahun ini yang amat panjang dan melelahkan menjadikan harapan mereka bisa masuk ke sekolah negeri begitu tinggi.

Ketika ekspektasi itu cukup tinggi lalu diiringi dengan kegagalan, maka semangat anak pun menjadi hilang.

Itu yang terlukis dari komentar beberapa wali murid yang anaknya tidak bisa masuk ke sekolah yang diinginkan di berbagai jejaring sosial. (Baca selengkapnya)

"Ghost Writer" dan Suka Dukanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun