Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

5 Artikel Populer, Soal Rupiah yang Anjlok hingga Belajar WfH dari Tiongkok

27 Maret 2020   05:20 Diperbarui: 27 Maret 2020   05:20 2780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rupiah Melemah (KOMPAS.com/TOTO SIHONO)

Anjloknya nilai rupiah terhadap dolar Amerika memang membuat heboh dunia perekonomian kita. Bahkan baik Senin atau Rabu kemarin sempat menyentuh angka 16.000-an, nyaris ke angka 17.000.

Tak sedikit yang meyakini hal tersebut adalah imbas dari wabah Covid-19 di mana dalam sebulan terakhir merebak di Indonesia. Namun berkaca dari negara lain, wabah ini bukanlah satu-satunya penyebab dan semestinya pemerintah bisa menyiasatinya agar rupiah tetap kuat.

Salah satu artikel yang membahas soal merananya rupiah menjadi populer kemarin, bersama dengan beberapa artikel lainnya yang kami sajikan berikut ini.

Corona Tidak Bikin Rupiah Merana, Ternyata Ini Biang Keroknya

Sumber : Ft.com. Diedit oleh abanggeutanyo
Sumber : Ft.com. Diedit oleh abanggeutanyo
Dalam 5 besar negara Asean, penurunan tertinggi hingga terendah adalah: Indonesia melemah 19%; Thailand 11%; Singapore 9%, Malaysia 9% dan Filipina 2%.

Ada apa dengan Filipina? Mengapa mata uangnya bertahan kuat di tengah wabah Corona padahal negara tersebut juga diterjang oleh Covid-19. (selanjutnya)

Belajar dari Pengalaman Tiongkok Soal Work from Home

Ilustrasi WFH via Piqsels.com
Ilustrasi WFH via Piqsels.com

Jika WfH dilaksanakan dengan benar katanya bakal mendorong produktivitas dan moral kerja. Namun hati-hati, jika dikerjakan serampangan malah bisa mengakibatkan inefisiensi, rusaknya relasi kerja, sampai rontoknya motivasi karyawan.

Mereka bilang di Tiongkok akibat gencarnya promosi pola kerja dari rumah oleh pemerintah akibat pandemi Covid-19 ini, telah mengubah sistem kerja dari pola 996 ke pola kerja 007. (selanjutnya)

Peluang AHY dan Puan Maharani Menuju Pilpres 2024

(Akun Instagram puanmaharaniri via KOMPAS.com)
(Akun Instagram puanmaharaniri via KOMPAS.com)
Bila berhitung dengan waktu perjalanan politik antara AHY dan Puan Maharani. Seharusnya Megawati lebih dahulu melakukan regenerasi kepemimpinan partai dengan mendorong Puan Maharani sebagai Ketum PDIP, sesuai keinginannya yang tersirat.

Tapi kelihatan Puan Maharani tidak secerdas persiapannya atau kesiapan diri dibanding AHY dalam berpolitik menuju RI satu. Walau AHY terhitung singkat merajuk karirnya dalam perpolitikan Indonesia. (selengkapnya)

Salah Telanjur Tinggalkan Jakarta dalam Situasi Bahaya Covid-19

Dok. Getha Dianari
Dok. Getha Dianari

Dibandingkan ketakutan jika seandainya saya terjangkit, saya lebih khawatir jika ternyata ketiga anggota keluarga saya lainnya di rumah terjangkit karena saya membawa virus dari Jakarta.

Terlebih, selagi di Jakarta saya sempat berinteraksi dengan kawan yang baru kembali dari Malaysia dan Jepang, meskipun saya bersyukur mereka dalam keadaan sehat sampai saat ini. Pasalnya, seseorang bisa saja tidak menunjukkan gejala sama sekali tetapi membawa virus dan menularkannya.(selanjutnya)

Angkot di Tengah Ancaman Virus Covid-19 dan Kebijakan Pemkot Bogor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun