Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dari Pernyataan Kontroversial Komisioner KPAI hingga Pendidikan Pramuka yang Masih Konservatif

24 Februari 2020   05:35 Diperbarui: 24 Februari 2020   17:37 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty tentang bercampurnya laki-laki dan perempuan di kolam renang dapat menyebabkan kehamilan memicu kritik dari netizen.

Sebagaimana dikutip dalam Tribun Jakarta, Hikmawatty mengatakan bahwa ini adalah contoh hamil tak langsung (tanpa bersentuhan secara fisik). Pernyataannya tersebut didapat dari jurnal seorang ilmuan dari luar negeri.

Di Kompasiana, tentu saja kehebohan ini mendapatkan perhatian para Kompasianer untuk menyampaikan opini. Seperti Fery FW dalam artikelnya yang berjudul: Menurut KPAI, Pria dan Wanita Berenang Bareng Bisa Hamil, Memang Mungkin?, dan Ruang Berbagi: Mengurai Kritik Alissa Wahid soal Hoaks Berenang Bisa Bikin Hamil.

Artikel mereka memiliki keterbacaan terbanyak kemarin mengenai topik itu. Selain pernyataan kontroversi oleh komisioner KPAI tersebut, Berikut artikel-artikel menarik yang mendapat sorotan kemarin:

1. Kenyiyiran Netizen soal "Incest" adalah Bukti Rendahnya Budaya Baca atau Sebuah Sikap Kritis?

Sumber Foto pxhere
Sumber Foto pxhere
Kamar anak laki-laki dan perempuan harus dipisah untuk menghindari incest? Kemudian KPAI mengatakan bahwa orang akan hamil gara-gara berenang di kolam yang campur antara perempuan dan laki-laki?

Dengan era digital di mana orang bisa menemukan apa saja yang sedang terjadi di belahan bumi manapun ini membuat orang bisa bersikap kritis dan bisa memberikan pengawalan terhadap kerja pemerintah.

Apakah kenyinyiran netizen adalah bukti rendahnya budaya baca atau sebuah sikap kritis? Bisa ya, bisa juga tidak keduanya. (Baca Selengkapnya)

2. Inilah 4 Menteri dengan Pernyataan Kontroversial dan Kadar Profesionalisme

Ministry of Education and Culture, Minister Muhadjir Effendy Source indonesiaexpat.biz
Ministry of Education and Culture, Minister Muhadjir Effendy Source indonesiaexpat.biz
Ada beberapa Menteri yang sudah menjadi langganan yang pernyataannya sering mengudang kontroversi. Sepertinya masih belum memahami bahwa mereka adalah pejabat publik yang harus super hati-hati untuk memilih kata dan kalimat yang disampaikan kepada publik.

Siapa sajakah mereka? (Baca di sini)

3. Soal Wanita Sekolam bareng Pria Bisa Hamil, Komisioner KPAI Pembohongan Publik

Ilustrasi Gambar Artikel Dokumen Kompas.com
Ilustrasi Gambar Artikel Dokumen Kompas.com
Secara tegas pernyataan tersebut sudah dibantahkan berdasarkan fakta-fakta ilmiah, maka kalau sudah begini pernyataan Komisioner KPAI tersebut sudah bisa dikategorikan masuk dalam ranah hoaks, menyesatkan atau merupakan pembohongan publik. (Baca Selengkapnya)

4. Kita yang Sulit Melepas Napas Konservatif dalam Dunia Pendidikan dan Pramuka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun